"Semua orang pasti senang kalau bisa makan daging kurban. Insya Allah dapat," kata Khadijah, salah seorang pengungsi, Minggu (11/8/2019), sebagaimana dilansir Antara.
Khadijah sendiri mengaku, terakhir kali mencicipi daging kurban ketika masih tinggal di Afghanistan empat tahun silam.
Ketika masih tinggal di negaranya, ia dan keluarga selalu memasak masakan khas dan spesial setiap penyelenggaraan Idul Adha.
Pengungsi lainnya, Pasie, senada dengan Khadijah. Ia juga ingin merasakan daging kurban di Indonesia meskipun ia tidak bisa merayakannya seperti di negaranya dahulu.
"Aku biasanya makan makanan khas Afganistan, qanli plaw, kebab, beryani, dan shorwa. Sekarang sudah tidak lagi merayakannya," tutur Pasie yang sudah tinggal di Indonesia selama tiga tahun itu.
Pasie yang ingin mencari suaka di AS mengaku, tidak pernah kebagian hewan kurban selama berada di Indonesia. Ia menganggap, orang-orang menganggapnya bukanlah beragama Muslim.
Meski demikian, Khadijah dan Pasie sama-sama tidak berkecil hati apabila memang tidak ada orang yang memberikan hewan kurban.
Sama seperti pengungsi lainnya, keduanya hanya ingin keluar dari Indonesia dan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) bisa segera mengurus administrasi kepindahannya ke negara tujuan.
"Kami berharap kami bisa segera keluar dari situasi ini dan Afganistan diberi kedamaian," kata Khadijah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/11/14263801/pencari-suaka-di-kalideres-berharap-dapat-daging-kurban