Salin Artikel

Polisi Tewas Setelah Tabrak Truk Hewan Kurban yang Berhenti, Ini Pengakuan Sopir

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian salah merilis nama tersangka terkait kecelakaan yang menewaskan seorang polisi, Brigadir Sahri di Cilandak, Jakarta Selatan.

Brigadir Sahri tewas setelah menabrak truk pengangkut hewan kurban yang berhenti pada Sabtu (10/8/2019) dini hari.

Menurut polisi, sang sopir berhenti ketika hendak menurunkan hewan qurban. Sang sopir kemudian ditetapkan tersangka lantaran tidak memasang segitiga pengaman.

Kasatlantas Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Lilik Sumardi sebelumnya menyebut sang sopir bernama Muhammad Ali Ridho.

Rupanya, sopir sebenarnya adalah Bahtiar (36). Kepada wartawan, Bahtiar mengaku sudah ditetapkan tersangka.

Setelah kejadian, Bahtiar langsung dibawa ke Polres Jakarta Selatan dan hingga kini masih ditahan.

Bahtiar bercerita, ketika peristiwa terjadi, ia langsung membantu mengevakuasi korban.

Setelah itu, polisi datang untuk mengecek lokasi. Polisi sempat meminta Kartu Tanda Pengenal (KTP) Bahtiar.

Namun, karena Bahtiar tengah sibuk membantu korban, polisi akhirnya meminta KTP M Ali Ridho untuk kepentingan penyelidikan.

"Saya posisinya lagi nganuin korban. Kebetulan pak Haji Ridho lagi sama polisi. Pas saya mau nolongin korban, polisi dateng," ujar Bahtiar saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

Masalahnya, yang tertulis dalam laporan polisi, Muhammad Ali Ridho adalah pelaku yang kemudian dirilis Kasatlantas kepada wartawan.

Sementara itu, Bahtiar mengakui semua perbuatannya.

"Kalau urusan kecelakaan saya ngakuin, memang apa adanya saya yang bawa (truk). Saya turun bukannya mau parkir, saya mau buka pagar. Pintu kandang kan dari besi, berat, nggak bisa kalau satu orang. Makanya saya turun untuk bantu buka pagar," ujar Bahtiar.

Kasatlantas Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Lilik Sumardi sebelumnya mengatakan, memang tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut. Namun, kata dia, tetap ada aturan yang dilanggar sopir.

Sopir dianggap melanggar Pasal 106 ayat 4 huruf C Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Untuk sementara dia diduga melanggar itu," Lilik di Jakarta, Senin (12/8/2019).

Sebelum kejadian, sang sopir berhenti untuk menurunkan hewan kurban di daerah Cilandak, Sabtu (10/8/2019) dini hari. Namun, sopir tidak memasang segitiga pengaman.

"Kalau umpamanya dia parkir di badan jalan, apalagi malam hari, wajib mengamankan diri dia, wajib mengamankan orang lain," ujar Lilik.

Korban Brigadir Sahri saat itu mengendarai sepeda motor menuju polsek pukul 04.30 WIB. Ia kemudian menabrak truk yang berhenti tersebut.

"Mungkin anggota masih ngantuk atau gimana, dia nabrak truk itu," ujar Lilik.

Sahri mengalami luka di bagian hidung, mulut, kaki kiri, dan kanan. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

“Anggota meninggal di rumah sakit," kata Lilik.

Lilik menambahkan, bisa saja kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan lantaran tidak ada unsur kesengajaan.

"Nanti mudah-mudahan bisa secara kekeluargaan," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/13/13571281/polisi-tewas-setelah-tabrak-truk-hewan-kurban-yang-berhenti-ini-pengakuan

Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke