Hal itu disinggung Anies saat berpidato dalam upacara kemerdekaan ke-74 RI di kawasan Pantai Maju atau Pulau D hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
"Wajah Baru Jakarta bukanlah soal tampilan yang berbeda, tapi soal cara berpikir, soal cara bekerja, cara pandang, sekaligus pola interaksinya," kata Anies.
Anies mengatakan, pihaknya tengah mewujudkan Jakarta sebagai kota maju, kota lestari, kota berbudaya.
Warga DKI dilibatkan dalam mewujudkan keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua.
Misalnya, ia menyinggung transportasi MRT yang telah diintegrasi antarmoda transportasi.
"Gagasan MRT ini membuat lebih banyak ruang interaksi antarwarga," kata Anies.
Ia juga menyinggung, pembangunan trotoar di Jakarta yang saat ini lebih luas dan ramah bagi kaum difabel. Harapannya, fasilitas publik setara bagi semua orang.
"Karena itu dibangun bersama masyarakat, bukan sekadar oleh pemerintah sendiri. Lalu bila kita menyaksikan dinding-dinding yang bergambar mural. Bayangkan itu merupakan wujud partisipasi warga dalam membangun dan menghiasi kota," kata Anies.
"Di balik setiap kegiatan, ada pesan bahwa kota ini bukan dibangun oleh pemerintah saja, melainkan dibangun bersama oleh seluruh unsur masyarakat," tambah Anies.
Selanjutnya, Anies mengimbau warga agar ikut memelihara segala hasil pembangunan. Jika terpelihara, kualitas hidup di masa depan akan lebih baik.
Sebanyak 4000 pegawai PNS di lingkungan Pemrov DKI turut hadir dalam upacara itu.
Selain PNS Pemprov DKI, upacara juga diikuti Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, sejumlah pelajar, dan perwakilan organisasi masyarakat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/17/13243891/pidato-upacara-hut-ke-74-ri-anies-bicara-soal-wajah-baru-jakarta