Hal itu dikarenakan DKI Jakarta yang merupakan daerah khusus dan kerap mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat dapat menguntungkan Kota Bekasi dalam hal kemajuan kota.
"Saya melihatnya sangat besar (peluang Kota Bekasi gabung Jakarta), karena kan tentu Pemda Bekasi itu melihat masa depan dan ke depannya karena dengan masuk DKI Jakarta, daerah khusus ibu kota, segala kebijakan lebih mendapat perhatian dari pemerintah pusat begitu kan. Terutama pembangunan infrastruktur, termasuk lapangan pekerjaan," kata Trubus saat dikonfirmasi wartawan, Senin (19/8/2019).
Trubus juga menilai karakteristik masyarakat Kota Bekasi dan Jakarta sangat cocok mengingat mobilitas masyarakat Kota Bekasi ke Jakarta sangat besar tiap harinya.
"Menurut saya lebih bagus Bekasi masuk Jakarta. Kenapa, karena secara karakteristik dan mobilitas masyarakatnya ke Jakarta. Jadi lebih sekitar 70 persen masyarakat atau penduduk Bekasi kerja di Jakarta," ujar Trubus.
Dia pun menyarankan Kota Bekasi lebih baik gabung DKI Jakarta daripada ke wacana pemekaran wilayah provinsi Bogor Raya. Sebab, wacana provinsi Bogor Raya sendirinya juga masih berbentuk wacana dan belum ada kejelasan mengenai kepastiannya.
"Bogor Raya sendiri juga masih wacana juga belum, segala sesuatunya juga belum. Belum tentu Jawa Barat setuju juga," ujar Trubus.
Sebelumnya, Beberapa hari ke belakang, isu pemekaran provinsi Bogor Raya mengapung ke permukaan. Ide ini tercetus mulanya dari perbincangan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.
Dalam gagasan tersebut, Ade Yasin berencana mengajak 10 kota dan kabupaten untuk turut bergabung dalam provinsi anyar itu, yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/19/17453461/wacana-provinsi-bogor-raya-pengamat-bekasi-lebih-untung-gabung-dki