Salin Artikel

Jakbook di Pasar Kenari, Sentra Buku Murah Modern yang Sepi Pengunjung

Lantai tiga di pasar tersebut dikenal sebagai pasar buku Jakbook. Tempat itu diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada bulan April lalu.

Sesuai namanya, kios-kios di Jakbook dipenuhi oleh penjual buku murah. Interiornya sangat berbanding terbalik dengan suasana pasar pada umumnya.

Lantai pasar ini dilapisi dengan keramik dan temboknya dicat dengan warna putih. Ruangannya dilengkapi dengan mesin penyejuk. Di sisi-sisi dinding terpasang sejumlah jendela yang menjadi sumber penerangan.

Di beberapa tempat, terdapat panggung kecil dengan hiasan rumput palsu sebagai tempat bagi pengunjung untuk bersantai sambil membaca buku. Selain panggung, meja-meja panjang serta kursi juga tersedia bagi pengunjung.

Namun, di antara banyaknya penjual buku dan ruang pasar yang luas, hampir tidak terlihat adanya pengunjung di tempat tersebut.

Sejak Jakbook diresmikan, sentra buku ini cukup jarang didatangi pengunjung. Hal ini diakui oleh Indah, salah seorang pemilik kios di Jakbook.

"Sebenarnya kalau untuk lokasi ini oke, cuma di sini orang belum pada tahu. Jadi masih agak sepi," tutur Indah.

Sebelumnya, Indah berjualan buku di Terminal Senen, Jakarta Pusat. Sepinya pengunjung sangat ia sayangkan. Pasalnya, suasana di Jakbook sebenarnya sangat nyaman dan memiliki fasilitas yang lengkap.

Indah berharap, dengan berjualan di Jakbook, usahanya bisa berlangsung semakin baik.

"Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan lancar. Sudah begitu juga tempatnya kan enak, nyaman," kata dia.

Hampir serupa dengan Indah, pemilik kios Toko Rejeki, Tini, juga mengaku jumlah pembeli di Jakbook cenderung sepi. Meski begitu, berjualan di sana jauh lebih menguntungkan dibanding ketika ia berjualan buku di kawasan Jalan Kramat, Jakarta Pusat.

"Sebenarnya lumayan di sini, loh. Waktu kita sebulan puasa saja saya sudah mencapai target Rp 30 juta," ujar Tini.

Keuntungan Tini diperoleh sejak Jakbook baru pertama kali diresmikan. Selain itu, ia juga mengakui terbantu dengan harga sewa kios yang terjangkau.

"Kalau di Kramat, (harga) kiosnya mahal. Kalau di sini standar lah, karena Pemda punya jadi murah," ucap Tini.

Menurut para penjual, terdapat 65 kios di Jakbook. Namun, ketika didatangi pada Senin (19/8/2019), sejumlah kios tampak tidak beroperasi.

Selain penataan ruang pasar yang nyaman, Jakbook juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya, seperti mini market, mesin ATM, serta kedai kopi dan food court di sudut ruangan.

Umumnya, buku-buku yang dijual di Jakbook merupakan buku pelajaran sekolah dan kuliah yang cukup langka. Ada juga novel dan buku impor yang dijual dengan harga miring.

Sebelumnya, Anies meresmikan Jakbook dengan harapan adanya penurunan harga buku agar lebih terjangkau bagi masyarakat.

Ia juga mencanangkan adanya perencanaan untuk membuka Jakbook di empat pasar lainnya, yaitu di Pasar Perumnas Klender, Pasar Bukit Duri, Pasar Cilincing, dan Pasar Kedoya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/20/06060051/jakbook-di-pasar-kenari-sentra-buku-murah-modern-yang-sepi-pengunjung

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke