Festival yang digagas oleh Dewan Kesenian Jakarta tersebut dilatarbelakangi keresahan akan ketidaktahuan masyarakat tentang penulis-penulis luar negeri.
"Ini festival yang menekankan negara-negara di belahan bumi selatan, supaya kita saling baca," kata Festival Director Yusi Avianto Pareanom.
Menurut Yusi, masyarakat Indonesia bahkan kurang mengenal penulis di Asia Tenggara. Hal itu dirasakan sebagai persoalan yang perlu dihadapi.
"Dari situlah muncul festival yang bisa membuat kita tertantang."
Dalam pelaksanaannya, JILF 2019 mengadakan berbagai program seperti talkshow, pameran, reading nights, dan simposium.
Semua program dilangsungkan dengan berlandaskan pada tema JILF 2019 yaitu "Pagar".
"Temanya membahas itu. Bagaimana kita saling baca, kenapa situasi ini bisa terjadi, bagaimana mengatasinya," kata Yusi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/21/22564861/jakarta-international-literary-festival-2019-bertujuan-perkenalkan