Salin Artikel

Ini Penjelasan PT KAI soal KA Lokal Tidak Berhenti di Stasiun Kemayoran

Sebab, di Stasiun Kemayoran khusus untuk KA lokal tidak terdapat peron.

Hal itu menyebabkan penumpang kereta lokal harus loncat dari gerbong bila turun Stasiun Kemayoran.

Jika KA lokal diperbolehkan berhenti di Stasiun Kemayoran, maka akan berimbas ke penumpang yang harus menunggu kereta di pinggir rel. Hal itu tentu berbahaya.

“Jadi bisa dibayangkan kalau orang turun dari kereta tidak ada peronnya. Ini kan faktor keselamatan sangat rentan," kata Eva di Stasiun Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2019).

Hal itu disampaikan Eva menanggapi Ombudsman RI yang tengah menelusuri masalah tersebut berdasarkan laporan masyarakat.

Eva mengatakan, pembangunan peron diperlukan di Stasiun Kemayoran.

Namun, dia menekankan, pembangunan peron akan berdampak ditutupnya perlintasan sebidang Jalan Bungur Raya mengarah ke Pasar Kombongan yang berada di dalam stasiun itu.

"Sebenarnya pasti itu kita ingin memperbaiki dengan segera, cuma kendalanya pelintasan sebidang ini ada di emplasemen loh. Kalau kita bikin peron ini akan nutup pelintasannya," ujar Eva.

Eva mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan beberapa stake holder untuk memperbincangkan penutupan perlintasan sebidang ini.

Sehingga ketika perlintasan itu ditutup, masyarakat dapat alternatif jalan.

“Nah, ini disolusikan bagaimana pelintasan bidang ini harus ditutup. Selanjutnya kita akan memenuhi prasarananya langsung,” katanya.

“Sebenernya bukan konteks kami mencarikan jalur alternatif untuk masyarakat. Harus dibagikan bersama, ada Pemda, KCI, dan KJCI sehingga ini bisa ditutup perlintasan sebidangnya,” tambah dia.

Sejak 8 Juni 2019, dua KA tidak lagi berhenti di Stasiun Kemayoran, yakni KA Jatiluhur relasi Tanjung Priok-Purwakarta dan KA Walahar relasi Tanjung Priok-Cikampek. Penumpang harus turun di Stasiun Tanjung Priok.

Perwakilan Ombudsman RI, Alamsyah Saragih mengatakan, dengan pemindahan pemberhentian kereta, banyak penumpang yang tinggal di Cikampek dan bekerja di kawasan Kemayoran mengalami kerugian waktu dan uang.

Alam pada pagi tadi ikut menjajal perjalanan dari Stasiun Cikampek menuju kawasan Kemayoran.

Ia berangkat dari Stasium Cikampek pukul 05.50 WIB dan berhenti di Stasiun Tanjung Priuk pukul 08.30 WIB.

"Lalu nyambung lagi untuk ke Stasiun Kemayoran itu membutuhkan waktu lagi sekitar 30 menit sehingga jadi pukul 09.00 WIB saya bisa sampai ke stasiun," kata Alamsyah.

Ia menilai, dengan durasi sekitar tiga jam untuk sampai ke Kemayoran membuat penumpang merugi di sisi waktu.

"Kedua kadang-kadang harus pakai ojek dari Tanjung Priuk ke kantor yang deket Kemayoran sehingga diperkirakan kenaikan biaya Rp 30.000 sampai Rp 60.000 per orangnya. Nah itu dirasa memberatkan karena sebulan bisa sampai Rp 600.000 - Rp 800.000," ucap Alam.

Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT KAI untuk mencari solusi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/23/16114721/ini-penjelasan-pt-kai-soal-ka-lokal-tidak-berhenti-di-stasiun-kemayoran

Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke