Rencananya, lokasi itu akan jadi sentra penjualan aneka suvenir, karya seni, dan kuliner khas Bekasi.
Di samping itu, De Bhagasasi direncanakan akan menjadi pusat edukasi seni dan budaya bagi warga Kota Bekasi.
"Tidak saja menjual, tapi juga melatih. Bagi mereka yang memiliki passion, bisa kami arahkan. Tidak saja hasilnya yang ada, tapi juga para pelaku dan komunitas bisa berkumpul di sini. Ada seni tari, lukis, mereka bisa saling berinteraksi," kata Tri kepada wartawan.
Tri mengeklaim, sentra edukasi itu mampu memoles citra Kota Bekasi dari sisi seni budaya. Kegiatan seni dan budaya oleh para pelakunya diyakini bisa lebih pesat berkembang jika dipersatukan dalam satu tempat.
"Sebelum ini kan terpecah. Penyanyi jalanan di Bekasi Timur, dewan kesenian di Rawalumbu, semoga komunitasnya bisa hidup. Tinggal bagaimana nanti mem-branding-nya," ujar politikus PDI-P itu.
"Nanti kami ada event juga untuk mereka bisa menampilkan sesuatu, medium ekspresi. Semoga nanti bisa jadi embrio utk menampilkan Bekasi ke kota luar," tambah dia.
Ketua Forum Seniman Bekasi, Yeksa Sarkeh Candra menyambut baik peresmian De Bhagasasi. Nantinya, setiap hari pihaknya akan membuka kelas reguler bagi kalangan umum berlatih seni.
"Di sini akan jadi sentra edukasi seni, modern dan tradisi. Kami mix semuanya. Tiap hari di sini ada (edukasi). Terserah belajar apa, lukis, tari, musik," ujar Yeksa.
"Bekasi kan visinya kota kreatif, ini merupakan titik sentral kreativitas," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/23/22361001/bekasi-kini-punya-sentra-seni-budaya-di-pasar-proyek