Hal ini dijelaskan saat dirinya memberikan kata sambutan dalam pembukaan acara penghapusan tato gratis untuk ratusan anak jalanan dan punk di kolong jembatan stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8/2019).
Syarat pertama pasien harus memeriksa kesehatan terlebih dahulu. Pasalnya pasien harus terhindar dari beberapa penyakit.
"Syaratnya adalah tidak mengidap penyakit seperti HIV, Hepatitis B dan C dan gula. Kalau laser kan meninggalkan luka di kulit, Kalau gula nggak tinggi luka cepat sembuh. Kalau HIV dan Hepatitis ini lebih ke daya tahan tubuh," ujarnya.
Kedua, pasien akan masuk ke tahap anestesi. Gunanya untuk mengurangi rasa sakit saat sinar laser ND:YAG menghapus tato
Tahap selanjutnya penghapusan. Dia mengatakan, proses penghapusan tidak bisa hanya dalam sekali pertemuan.
Pasalnya, sifat laser bukan menghapus tato, tapi hanya memencahkan tinta yang ada di kulit.
Maka dari itu, dibutuhkan minimal lima sampai enam kali pertemuan untuk menghilangkan tato.
Dia melanjutkan, efek yang ditinggalkan berupa gatal ketika memasuki masa pemulihan. Bekas luka juga akan terlihat di bagian kulit yang terkena laser.
Maka dari itu, pasien akan diberikan krim kulit untuk dioleskan pada bagian yang meninggalkan bekas luka.
"Ini bukan membantu menghilangkan tapi hanya membantu perawatan kulit. Kami bertanggung jawab agar kulit tidak rusak setelah dilaser," ucap dia.
Selanjutnya, pasien harus rutin untuk menjalankan pengobatan tersebut untuk enam bulan kedepan agar tato dapat sepenuhnya hilang.
Dia berharap, para pasien, khususnya anak-anak jalanan yang ikut dalam program ini rajin menjalankan proses pengobatan.
Dia juga berharap banyak anak jalanan lain yang tergerak untuk mengikuti program ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/24/17145801/ratusan-anak-jalanan-dan-punk-ikut-program-hapus-tato-gratis-begini