Salin Artikel

Sebelum Meninggal Dunia, Polisi yang Dibakar saat Demo Kesulitan Bernapas

Hal tersebut diungkapkan pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan saat dikonfirmasi.

"Tentunya untuk kondisi status luka bakar 64 persen, lebih bahkan bisa sampai 72 kalau dikoreksi. Jadi pasien luka bakar utamanya menderita di bagian dada ke atas sampai muka," ujar Kepala Managemen Bisnis RSPP Agus W. Susetyo saat ditemui di RSPP, Senin (26/8/2019).

Akibatnya, Erwin mengalami kesulitan bernafas karena terjadi pembengkakan di bagian dada. Namun pihak rumah sakit telah menambahkan lubang pernapasan di bagian tertentu untuk membantu proses pernapasan Erwin.

Tetapi, proses pemulihan cukup sulit dilakukan mengingat kondisi fisik Erwin yang tidak stabil. Maka dari itu, pihaknya tetap melakukan perawatan intensif sejak Erwin dirawat di RSPP sejak tanggal 16 Agustus lalu.

Eriwn pun dinyatakan meninggal dunia pukul 01.38 saat dirawat di RSPP.

"Saya mewakili manajemen menyampaikan turut berduka cita, kita doakan almarhum diampuni dosa dosanya diterima alamnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tambah dia.Sebelumnya, insiden nahas yang terjadi pada Erwin berawal saat dirinya tengah melakukan pengamanan aksi mahasiswa yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus Cianjur.

Pendemo tengah mengungkapkan pendapatnya dan ingin bertemu dengan pimpinan Pemerintah Daerah Cianjur dan DPRD. Tiba-tiba tubuhnya dilalap api, diduga berasal dari siraman bensin yang dilontarkan pihak pengunjuk rasa.

Erwin mengalami luka bakar hampir 70 persen. Selain Erwin, tiga anggota polisi lainnya juga mengalami luka bakar mencapai 40 persen dan masih menjalani perawatan intensif di RS Hasan Sadikin Bandung dan RSUD Sayang Cianjur.

25 tahun mengabdi

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Ipda Erwin merupakan anggota Polri yang berdedikasi dan telah mengabdikan diri bertugas sebagai petugas polisi selama kurang lebih 25 tahun 7 bulan.

Namun dalam insiden itu, Ipda Erwin terbakar saat hendak berupaya memadamkan ban yang dibakar salah satu oknum mahasiswa.

Insiden itu terjadi ketika ada salah satu oknum yang melempar bahan bakar ke arah ban, namun api malah menyambar korban dan ketiga rekannya.

Ipda Erwin menderita luka bakar kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat menjalani perawatan medis selama 11 hari sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pertamina.

"Almarhum telah meninggalkan keluarga, 1 Istri dan 2 orang anak," ucapnya.

Atas dedikasinya tersebut Kapolri Jendral Tito Karnavian melalui Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada Erwin.

"Jenazah akan dimakamkan secara kedinasan, dan nanti upacara pemakaman akan langsung dipimpin Kapolda di Taman Makan Pahlawan Kabupaten Cianjur," katanya.

Atas berita duka ini, seluruh Polda Jabar mengucapkan bela sungkawa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/26/12250571/sebelum-meninggal-dunia-polisi-yang-dibakar-saat-demo-kesulitan-bernapas

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke