Seperti diketahui, Aulia frustrasi dirinya terbelit utang Rp 10 miliar. Ia ingin suaminya menjual rumah agar utangnya lunas, namun tak diiyakan.
Aulia lantas mengutus 4 pembunuh bayaran bertarif Rp 500 juta, termasuk anak kandungnya , KV untuk meracun dan membekap Pupung dan Dana di Lebak Bulus, Sabtu (24/8/2019).
Pembunuhan itu sudah direncanakan sebelumnya di Kalibata, Jakarta Selatan.
Untuk menghilangkan jejak, jasad keduanya diboyong dengan mobil ke Sukabumi, Jawa Barat, lalu dibakar bersama mobilnya.
Pada Jumat (30/8/2019) bertempat di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Aulia mengakui beragam hal kepada awak media. Kompas.com merangkum 3 di antaranya:
Sempat ingin bunuh diri hingga diminta cerai oleh orangtua
Aulia terbeli utang hingga Rp 10 miliar. Tak pelak, kondisi ini membuatnya ingin mengakhiri hidupnya.
"Saya ingin bunuh diri saja, Pak," kata Aulia kepada polisi, seperti dikutip dari video Kompas TV, Jumat.
Aulia mengatakan, orangtuanya menyuruh dia bercerai dari suaminya, Edi, lantaran suaminya tak dapat membantu membayar lunas utangnya.
"Kemarin orangtua saya ngomong, harusnya kalau tidak kuat tinggalin saja. Harusnya kalau enggak dilunasin, cerai saja dah," ungkapnya.
Mengaku menyesal
Aulia mengaku menyesal telah menghabisi nyawa Pupung dan Dana. Pernyataan tersebut disampaikan Aulia kepada polisi saat dimintai keterangan terkait motif pembunuhan tersebut.
"Saya menyesal," kata Aulia seperti dikutip dari video ekslusif Kompas TV, Jumat.
Aulia tampak tak mampu banyak berkata-kata ketika mengakui penyesalannya.
Akui bahwa ia dibantu anak kandungnya untuk membunuh
Aulia blak-blakan soal status KV, yang sebelumnya santer diberitakan sebagai keponakannya.
KV diketahui turut membantu insiden pembunuhan dan penghilangan jejak Pupung dan Dana.
Dalam pengakuannya pada polisi, Aulia mengakui bahwa KV merupakan buah perkawinannya dengan suami sebelum Pupung.
Masalah perbedaan usia antara Aulia dan KV memang sempat ramai dibicarakan. Sebab, sebelumnya usia AK ditulis 35 tahun, sementara KV ditulis berusia 25 tahun.
“Namanya asli kan Emilia. Karena jadi mualaf, namanya (menjadi) Aulia Kesuma. Terus harusnya itu lahir tahun 1974 bukan tahun 1984, tapi salah catatan. Waktu itu bikin surat mualaf, itu kan di KTP, harusnya 1974 bukan 1984," ungkap Aulia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/31/06395731/3-pengakuan-aulia-kesuma-otak-pembunuhan-dan-pembakaran-suami-dan-anak