Salin Artikel

Pelaku Pemalakan di Tanah Abang Mengaku Baru Sekali Beraksi

Empat orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti memalak para sopir. Keempat tersanga itu adalah Supriyatna (40), Nurhasan (26), Tasiman (22), M Iqbal Agus (21).

Sementara enam orang lainya dilakukan pembinaan.

Supriyatna mengaku, baru pertama kali melakukan aksi pemerasan di wilayah Pasar Tasik Tanah Abang yang berlangsung setiap hari Senin dan Kamis setiap minggunya.

"Saya baru kali ini, benar deh baru aja kemarin," akunya di Polsek Metro Tanah Abang, Jl. Penjernihan, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2019).

Meski mengaku baru pertama kali, Supri bisa menjelaskan besaran keuntungan yang didapat dalam sehari menjadi juru parkir gadungan di lokasi itu.

Dari uang hasil malak, Supri mengaku, tidak menyetor ke sesorang. Ia mengaku uang hasil pemalakan dipakai untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.

"Kalau sehari bisa Rp 40.000 sampai Rp 50.000. Tapi itu saya baru pertama benar deh. Saya emang sehari-hari jadi tukang ojek. Tapi nggak saya setor, buat makan aja," tambahnya.

Sementara itu, M. Iqbal Agus mengaku hanya seminggu sekali melakukan aksinya di Pasar Tasik.

"Biasanya ganti-gantian, seminggu sekali saya lalu besoknya teman saya, udah gitu terus," ucapnya dilokasi yang sama.

Iqbal mengaku tidak mematok tarif kepada pengendara yang melintas. Ia mengaku biasa dikasih Rp 1.000 sampai Rp 2.000.

Saat tidak sedang menjadi juru parkir ilegal, Iqbal bekerja sebagai pengamen dan membantu mertuanya di warung.

"Saya ikhlas dikasih berapa saja, saya terima kadang dapat Rp 50.000 sampai Rp 80.000. Kalau lagi nggak di sini, saya jadi pengamen atau bantu ibu mertua di warung dagang," tambahnya.

Iqbal mengaku memanfaatkan moment pasar Tasik yang buka setiap Senin dan Kamis untuk menjaga parkir liar di sana.

Mereka tahu yang datang kebanyakan berasal dari luar daerah Jakarta seperti Bekasi, Depok, Tangerang dan wilayah Jawa Barat lainnya.

Para pelaku dijerat pasal 368 dengan ancaman hukum sembilan tahun.

Sebelumnya beredar video para pemuda tengah memalak para pengendara mobil yang hendak melintasi Pintu keluar Blok F Pasar Tanah Abang.

Sejumlah pemuda tampak memberhentikan mobil-mobil yang hendak keluar. Mereka lalu memaksa sopir memberikan uang. Mereka terus mengikuti mobil yang berusaha berjalan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/06/13451561/pelaku-pemalakan-di-tanah-abang-mengaku-baru-sekali-beraksi

Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke