JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas empat jenazah korban kecelakaan tabrakan beruntun di KM 91 Tol Purbaleunyi telah teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu (11/9/2019) malam.
Identitas keempat jenazah akhirnya berhasil diidentifikasi setelah melalui beberapa tahap. Dimulai dari pemeriksaan awal, pemeriksaan gigi, hingga pemeriksaan DNA korban.
Adapun identitas keempat jenazah korban, yakni Umayah Ulfah (25) warga Bekasi Utara, Nailisma (22) warga Bogor, Jawa Barat, Lela Yuliantika (40) warga Bandung, Jawa Barat, dan Khansa Atira (24) warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Keempatnya langsung diserahkan oleh pihak RS Polri kepada masing-masing pihak keluarga korban pada Kamis (12/9/2019).
Selanjutnya, empat jenazah dibawa ke rumah duka masing-masing untuk kemudian disemayamkan.
Teridentifikasi melalui DNA
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, identitas keempat jenazah korban dapat teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan medis.
Pihak RS Polri sempat kesulitan mengambil sampel DNA keempat korban karena kondisi tubuh yang sudah terbakar hangus. DNA keempat korban diambil dari tulang dan otot.
"Kami ngambilnya (DNA) yang agak lama karena harus dua kali ekstraksi. Diambil dari otot dan tulang. Kalau dari medisnya itu jenis kelamin, bahwa keempatnya itu perempuan," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2019).
Hasil pemeriksaan DNA sekaligus identitas keempat korban diketahui pada Rabu malam lalu. Pihak RS Polri kemudian pada Kamis pagi menginformasikan kepada para pihak keluarga terkait hal tersebut.
Umayah sosok guru idola murid
Umayah Ulfah (25) dan Nailisma (22) terlibat kecelakaan Tol Purbaleunyi secara bersamaan dalam satu mobil saat menuju Jakarta usai liburan sekaligus mengunjungi pesantren di daerah Bandung, Jawa Barat tempat mereka menempuh pendidikan sebelumnya.
Idzofi, kerabat dekat Umayah mengatakan, hubungan keduanya sangat dekat sejak sekolah di pesantren tersebut. Bahkan, usai lulus keduanya masih menjalin hubungan baik.
Umayah sendiri berprofesi sebagai guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN) Kota Bekasi. Idzofi menambahkan, Umayah dikenal sebagai guru idola dan sangat dekat dengan para muridnya.
"Dia itu seorang pendidik. Kemarin itu ada muridnya orangtuanya sampai datang ke sekolah karen anaknya enggak mau pulang kalau enggak diantar sama dia (Umayah). Jadi hubungan batin sama muridnya itu dekat sekali bagus sekali," kata Idzofi di RS Polri Kramat Jati, Kamis.
Khansa, Mahasiswi S2 yang tak sempat selesaikan tesis
Sementara itu, Khansa Athira (24), tercatat sebagai mahasiswi pascasarjana Institut Teknologi Bandung yang sedang dalam tahap menyelesaikan tesis.
Ermansyah, ayah dari Khansa mengatakan, pada Senin pekan lalu atau hari kecelakaan, anaknya pergi ke Jakarta dari indekosnya di Bandung untuk menemui dosen pembimbingnya terkait urusan tesis.
"Sebenarnya bukan Senin, dia hari Rabu baru mau ke Jakarta. Cuman entah kenapa, tiba-tiba (Senin). Saya enggak ada firasat karena janjian dengan dosennya Kamis. Jadi Rabu datang, Kamis ketemu dengan dosennya," kata Ermasnyah di RS Polri Kramat Jati, Kamis.
Kecelakaan tersebut membuat Khansa tak sempat menyelesaikan pascasarjana-nya. Padahal pada Januari 2020 mendatang, Khansa diperkirakan wisuda.
"Sekarang ini lagi mau menyelesaikan tesisnya. Januari nanti harusnya dia wisuda, dia itu mahasiswi Pascasarjana ITB jurusan SBM (School of Business and Management). Dia ke Jakarta nyetir sendiri," ujar Ermansyah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/13/09421601/fakta-baru-4-jenazah-korban-kecelakaan-tol-purbaleunyi