Salin Artikel

Kepala Puskemas: Nenek yang Jalan Kaki Bawa Jasad Bayi Tak Pakai Mobil Jenazah karena Buru-buru

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang nenek bernama Dian Islamiyati (36) menggendong jenazah cucunya yang baru lahir di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara sambil berjalan kaki sebelum ditolong polisi.

Edison Saputra, Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing mengatakan nenek tersebut tidak menggunakan mobil jenazah karena ingin buru-buru memakamkan cucunya.

"Kan kalau ada yang meninggal itu SOP-nya ditunggu dulu dua jam, jadi masuk ditransit sambil menunggu surat-surat kematiannya. Nah ditanyain kalau ambulans ditunggu dulu dua jam dia bilang enggak bisa," kata Edison saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Edison menjelaskan waktu dua jam itu dibutuhkan untuk mengurus surat-surat kematian dan menunggu mobil jenazah datang.

Dia juga menjelaskan bahwa di Puskesmas Kecamatan Cilincing tidak tersedia mobil jenazah karena pengurusan mobil jenazah berada di Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

"Itu ada nomor teleponnya, cuma memang menunggu sebentar, tapi dia enggak mau, maunya dia buru-buru kata dia begitu, langsung jalan saja kata dia begitu," ujar Edison.

Sementara itu, Dian mengaku tidak ada tawaran secara eksplisit dari pihak puskesmas mengenai penggunaan ambulans.

Saat Dian hendak membawa jenazah tersebut menggunakan sepeda motor yang dikendarai oleh keponakannya, dokter di puskesmas memberikan surat kematian dan pesan kepada dirinya.

"Pihak puskesmas bilang 'tapi nanti kalau ada kendala atau tilang dari polisi ibu tunjukkan aja ini, bahwa ini ada surat dari dokter tunjukkin saja.' Dari pihak dokter ngomong kayak gitu," ucap Dian terpisah.

Namun Dian mengaku tidak mempermasalahkan pihak Puskesmas Kecamatan Cilincing.

Ia justru berterima kasih karena puskesmas telah berusaha semaksimal mungkin menangani persalinan anaknya tanpa meminta bayaran sepeserpun.

Sebelumnya diberitakan, Dian terpaksa berjalan kaki menggendong jenazah bayi di Jalan Akses Marunda, Cilincing karena sepeda motor yang ditumpanginya mogok pada Selasa sore (17/9/2019).

Setelah Dian berjalan 100 meter, tiga orang polisi yang kala itu sedang mengatur lalu lintas memanggil Dian.

Polisi tersebut lantas mengantarkan Dian menuju kediamannya. Akhirnya jenazah bayi laki-laki tersebut bisa dimakamkan di TPU Malaka pada Selasa malam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/18/12474821/kepala-puskemas-nenek-yang-jalan-kaki-bawa-jasad-bayi-tak-pakai-mobil

Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke