Salin Artikel

4 Fakta Percobaan Perampokan Taksi Online di Bintaro, Korbannya Ditusuk Bertubi-tubi...

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi Sektor (Polsek) Pondok Aren menangkap MS (33) pelaku percobaan perampokan terhadap Fatur Rahman (27) sopir taksi online di Bintaro, Tangerang Selatan.

Pelaku berhasil ditangkap di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (14/9/2019) siang. Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, pelaku mencuri hingga tega melukai korbannya karena terhimpit masalah ekonomi.

Berikut fakta-fakta yang Kompas.com rangkum dari kasus tersebut.

1. Modus order taksi online

Kapolsek Pondok Aren Kompol Afroni Sugiarto mengatakan dalam melancarkan aksinya, pelaku MS memesan taksi online. Ia menggunakan akun pribadi atas nama Dadang.

"Akun yang digunakan memesan taksi online akun pribadinya. Memang modusnya dia ini dengan mengincar para taksi online dengan memesan," ujar Afroni, Rabu (18/9/2019).

Kepada korban, pelaku meminta untuk diantarkan dari Hero Emerald menuju ke Bintaro Plaza, Tangerang Selatan.

Namun setibanya di lokasi, pelaku langsung menghampiri korban arah pintu luar sebelah kanan. Pelaku langsung menodongkan pisau ke arah leher korban.

"Namun saat itu korban melawan. korban sempat berteriak hingga mengundang masyarakat di sekitar," kata Afroni.

2. Korban ditusuk bertubi-tubi

Pelaku pun menusuk korbannya bertubi-tubi.

"Pelaku menusuk korban dengan bertubi-tubi pada bagian tangan, leher, betis hingga pada bagian kaki," kata Afroni.

Menurut Afroni, pelaku tega menusuk untuk membuat korbannya pasrah dan menyerahkan mobil kepadanya.

"Jadi sudah saling melawan. Tetapi warga yang melihat langsung mengejar, pelaku berhasil melarikan diri," sambung Afroni.

Sementara itu korban yang terus mengeluarkan darah dari sekujur tubuhnya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bintaro, Tangerang Selatan.

"Untuk korban sudah dirawat di rumah sakit. Kondisi terakhir sudah membaik,"katanya.

3. Pisau dibawa dari rumah

Pelaku percobaan perampokan terhadap sopir taksi online sudah membawa pisau sebelum melakukan aksinya.

"Pisau itu sudah dibawa dari rumahnya. Memang pelaku ini sudah niat untuk melakukan aksi kejahatan," katanya.

Dalam melakukan aksinya, pelaku MS sudah membawa pisau dari dapur rumahnya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Pisau tersebut disimpan di dalam saku celananya.

"Jadi pelaku ini identitasnya di Jakarta Utara. Tinggalnya di Pondok Aren dan ditangkapnya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat," sambung Afroni.

4. Sudah dua kali

Ternyata, MS sudah melakukan kejahatan tersebut selama dua kali dengan modus yang sama.

"Dari pengakuannya pelaku sudah melakukan dua kali. Pertama di Kabupaten Tangerang. Kedua di Pondok Aren," kata Afroni.

Untuk aksi perampokan di kawasan Kabupaten Tangerang, pelaku berhasil melancarkan aksinya. Pelaku berhasil mendapatkan uang dari sopir.

Uang hasil rampokan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara dalam aksi keduanya yang gagal, Afroni menjelaskan pelaku ingin mengambil mobil untuk dijual.

"Kalau kabupaten Tangerang modus hampir sama dengan memesan sopir taksi online. Tapi yang diambil hanya uang. Untuk di sini mau ambil mobil buat dijual. Pengakuannya buat kebutuhan sehari-hari," katanya.

Kini akibat perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 365 tentang Pencurian Pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/19/09203621/4-fakta-percobaan-perampokan-taksi-online-di-bintaro-korbannya-ditusuk

Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke