JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara puluhan siswa yang diamankan di trotoar depan Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara dan Stasiun Tanjung Priok, terdapat dua siswa sekolah dasar (SD) yang turut diangkut polisi ke Mapolres Metro Jakarta Utara.
Dua orang siswa tersebut tertidur di trotoar karena kelelahan setelah ikut aksi di sekitar gedung DPR pada Senin (30/9/2019) malam.
"Kami tadi mengamankan 59 orang dan dua di antaranya yang kami temukan itu anak SD usia 11dan 12 tahun. Dia kami tanya dia juga bingung, hanya ikut-ikutan disuruh ikut (aksi di depan Gedung DPR)," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, di Mapolsek Kelapa Gading, Selasa (1/30/2019).
Budhi mengatakan, saat polisi hendak membawa mereka ke Mapolres Metro Jakarta Utara anak-anak itu menangis ketakutan.
Bocah-bocah itu berteriak agar dipertemukan dengan orangtua mereka karena tidak ingin dimasukkan ke dalam penjara.
"Karena memang anak kecil, sehingga tadi kami minta bantuan dari LPAI untuk datang untuk sama-sama melakukan pendekatan ke anak-anak," ucap Budhi.
Selain itu, polisi juga berusaha memanggil orangtua dan pihak sekolah dari kedua anak tersebut untuk diberikan pengarahan.
Sebelumnya diberitakan polisi mengamankan 59 siswa pagi ini di depan Gedung Kejari dan Stasiun Tanjung Priok.
Puluhan siswa itu diamankan saat tertidur di depan gedung tersebut karena kelelahan setelah melakukan aksi di sekitar Gedung DPR pada Senin nya.
Kepada polisi, para pelajar itu mengaku ada yang ikut kerusuhan dengan melempar sejumlah benda ke arah aparat keamanan.
Mereka juga mengakui bahwa mereka diiming-imingi uang oleh seseorang agar ikut dalam aksi tersebut.
Namun, setibanya di Gedung DPR, mereka tidak bisa menemukan orang yang akan memberikan mereka uang tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/01/19312001/dua-siswa-sd-menangis-saat-ditangkap-polisi-karena-ikut-aksi-di-sekitar