"Kalau mereka (ubur-ubur) lagi banyak itu baiknya benar-benar dihindari. Karena yang sebenarnya dikhawatirkan itu, walau cuma yang sengatan ringan bisa jadi ada alergi. Itu bisa terjadi sehingga kita menghindari worst case," kata Arif saat ditemui di kantornya, Selasa (8/10/2019).
Arif menjelaskan bahwa sejauh ini ada tiga jenis ubur-ubur yang muncul di pesisir Ancol, yaitu spotted jellyfish, blubber dan sea nettle.
Yang paling berbahaya di antara ketiga jenis ubur-ubur itu adalah sea nettle. Ubur-ubur jenis ini berdaya sengat tinggi yang bisa menimbulkan efek yang berupa rasa sakit dan panas seperti melepuh.
Sementara spotted jellyfish dan blubber relatif tidak membahayakan karena hanya berdaya sengat rendah.
"Kalaupun tersengat hanya terasa seperti cekit-cekit, gatal dan merah-merah," jelas Arif.
"Cuma memang sebaiknya dihindari saja. Karena memang kita tidak tahu ada beberapa orang yang memiliki reaksi alergis," sambung dia.
Arif juga mengingatkan untuk tidak menyentuh ubur-ubur yang terlihat sudah mati. Alasannya adalah meskipun ubur-ubur sudah mati, sel penyengat pada tentankelnya cenderung masih aktif.
Adapun pihak Ancol sudah melakukan tindakan preventif terkait munculnya ubur-ubur tersebut di perairan mereka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/08/21460871/ubur-ubur-muncul-di-ancol-peneliti-ingatkan-untuk-tidak-menyentuh