Mayat yang sudah membengkak tersebut ditemukan pada Selasa (15/10/2019) malam hari.
Kapolsek Tangerang, Kompol Puji Hardi mengatakan, saat ditemukan, jenazah sudah dalam keadaan membengkak dan membusuk. Tidak ditemukan identitas korban di kamar.
Saat diselidiki, tidak ada bekas penganiayaan di tubuh korban atau pun tanda-tanda bunuh diri.
"Diduga itu karena sakit dan sudah meninggal kira-kira dari tiga hari yang lalu," jelas Hardi saat dikonfirmasi, Rabu (16/10/2019), seperti dikutip Tribun Jakarta.
Dugaan tersebut muncul, lanjut Hardi, karena adanya barang bukti berupa minuman suplemen berenergi yang masih di dalam gelas.
Jenazah korban juga masih memegang obat sakit kepala yang biasa dijual di warung kelontongan.
Pintu kontrakan korban yang berada di Jalan Kencana RT 01/07 Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang itu juga dalam keadaan tertutup rapat dan tidak ada tanda-tanda perusakan.
"Diduga korban meninggal karena sakit. Karena di sekitar tempat kejadian ada obat (sakit kepala) yang sudah terbuka dalam posisi dipegang serta ada yang masih di dalam kemasan dan sebotol isi air (minuman penambah energi)," ungkap Hardi.
Berdasarkan keterangan tetangga, diketahui korban bernama Taryadi dan sudah mengontrak selama empat bulan.
Korban ditemukan saat tetangganya bernama Titing mencium aroma tidak sedap dari kamar Taryadi sejak dua hari lalu.
"Kemudian keluar darah dari pintu dan lantai kamar korban. Dibantu pemilik kontrakan dan petugas kami dobrak pintunya dan menemukan korban dalam keadaan terbujur kaku dan bengkak," terang Hardi.
Setelah itu, polisi membawa jenazah korban ke RSUD Kabupaten Tangerang dan mendata kerabat korban untuk proses identifikasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/16/23212031/pria-ditemukan-membusuk-di-kontrakan-diduga-tewas-karena-sakit