Menurut dia, dana tersebut berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT PLN (Persero).
"Ini (dana) dari CSR PLN, totalnya Rp 2,5 miliar," ucapnya di Balairung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).
Saefullah memastikan bahwa Pemprov DKI tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk menggelar parade kendaraan ramah lingkungan ini.
"Kita membantu panggung hiburan. Kita enggak ada (mengeluarkan uang) rupiahnya, kecuali sarana dan prasarana yang kita dukung," kata Saefullah.
Ia menambahkan, gelaran Karnaval Jakarta Langit Biru ini merupakan bentuk dukungan PT PLN (Persero) terhadap Pemprov DKI dalam mengkampanyekan kendaraan ramah lingkungan.
Sementara itu, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad mengatakan, penyelenggaraan karnaval ini bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke-74 yang jatuh pada 27 Oktober 2019.
"Kemarin ada acara Pemilu dan sebagainya, sehingga baru tanggal 27 Oktober ini (dilaksanakan karnaval), bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke-74 dan Sumpah Pemuda ke-91," tuturnya.
Nantinya, sebanyak 470 kendaraan listrik akan berpartisipasi dalam acara tersebut.
Kendaraan listrik ini terdiri dari berbagai jenis, yakni sepeda motor, mobil, taksi, bus, hingga bajaj listrik.
Acara ini nantinya akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori kendaraan listrik terbanyak.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/25/22101231/karnaval-jakarta-langit-biru-telan-biaya-rp-25-miliar-dana-csr-pln