Salin Artikel

Stasiun Bekasi Layani Pemberangkatan Tiga Kereta Jarak Jauh Mulai 1 November 2019

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai 1 November 2019, Stasiun Bekasi melayani tiga pemberangkatan kereta api (KA) jarak jauh.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 1(Daops 1) Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, tiga KA jarak jauh tersebut merupakan kereta dengan pemberangkatan awal di Stasiun Jakarta Kota.

Selepas bertolak dari Stasiun Jakarta Kota, kereta akan berhenti di Stasiun Bekasi dan juga melayani pemberangkatan dari stasiun tersebut.

"Jadi bagi penumpang yang berdomisili di daerah Bekasi, tidak perlu repot-repot untuk datang ke Stasiun Jakarta Kota, cukup naik dari Stasiun Bekasi saja," kata Eva dalam keterangannya, Kamis (31/10/2019).

Berbagai fasilitas juga telah dipersiapkan Stasiun Bekasi untuk melayani pemberangkatan tiga KA jarak jauh tersebut, yakni satu loket Go Show, satu loket pembatalan, dua loket pemesanan, empat unit mesin Check In Counter, ruang tunggu KA jarak jauh berkapasitas 160 orang, dan kursi di peron empat yang mampu menampung 128 orang.

Adapun tiga KA jarak jauh yang akan beroperasi melalui Stasiun Bekasi adalah:

1. KA Kutojaya Utara (relasi Jakarta Kota - Kutoarjo) berangkat dari Jakarta Kota pukul 05.10 WIB dan berangkat dari Bekasi pukul 05.48 WIB

2. KA Jayakarta Premium (relasi Jakarta Kota - Surabaya Gubeng) berangkat dari Jakarta Kota pukul 13.05 WIB dan berangkat dari Bekasi pukul 13.44 WIB

3. KA Menoreh (relasi Jakarta Kota - Semarang Tawang) berangkat dari Jakarta Kota pukul 19.00 WIB dan berangkat dari Bekasi pukul 19.38 WIB

"Selain datang langsung ke stasiun, para calon penumpang juga bisa melakukan reservasi tiket melalui website kai.id dan aplikasi Kai Access, serta channel eksternal yang telah bekerja sama dengan PT KAI," ujar Eva.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/31/17121771/stasiun-bekasi-layani-pemberangkatan-tiga-kereta-jarak-jauh-mulai-1

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke