Salin Artikel

Ada Bengkel Diklat di Balik SMKN 35, Siswa Diawasi Agar Tak Iseng Jika Tembok Dibongkar

JAKARTA, KOMPAS.com - Faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangan untuk menjebol tembok antara SMKN 35 dengan bangunan P2KPTK2.

Salah satunya karena di lahan bangunan yang dijadikan tempat pendidikan dan latihan (Diklat) itu terdapat bangunan tua zaman penjajahan Belanda.

Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Guru dan Kejuruan (P2KPTK2) Jakarta Barat Badariah pun mengajak Kompas.com berkeliling bangunan yang berada di Jalan Kerajinan No 42, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (1/11/2019).

"Kalau ini bangunan sudah tua dan lama ya mas, karena memang harus kita jaga juga bangunanya kayaknya sudah dari zaman Belanda," ucap Badariah.

Bangunan lama itu berada persis di samping gedung SMKN 35, hanya saja terdapat pagar besi pemisah dan pintu kecil yang saat ini ditembok.

Setelah berkeliling, Badariah menunjukkan isi dari bagian bangunan tua nan kokoh itu.

Terdapat dua bangunan besar yang membentuk persegi panjang. Bangunan pertama diperuntukkan untuk diklat mesin, sementara bangunan lainnya dipakai untuk diklat otomotif dan diujungnya untuk musholla.

"Ya ini bangunannya, dalam sini ada mesin ya kan disini untuk diklat guru dan sertifikasi anak-anak SMK. Jadi kalau mau dapat sertifikat harus melalui ujian," ucap Badariah sambil menjelaskan lokasi per lokasi.

"Kalau ini otomotif ya ada mobil juga itu di dalam untuk praktek ya dan memang biasa kalau diklat kan satu per satu," tambah Badariah.

Benar saja, di dalam bangunan otomotif terdapat beberapa unit mobil yang diperuntukkan untuk diklat.

Belajar dari letak bangunan yang berdekatan dengan SMKN 35 membuat Badariah mempunyai kebijakan tersendiri bila tembok harus dijebol.

"Kalau mau dibuka ya kita duduk bareng harus ada pengawasan lah mas, karena takutnya bila ada diklat seharian penuh mereka yang melakukan diklat bisa saja tidak konsentrasi karena keramaian murid Bukannya tidak mau menjebol, bukan tapi pengawasan tetap harus ada," ucap Badariah.

Dia khawatir siswa sekolah akan berbuat iseng jika diizinkan keluar masuk begitu saja.

Pertama kali kabar tembok pemisah sekolah dan bangunan diklat muncuk setelah anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Nasdem Abdul Aziz Muslim mengutarakannya.

Dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 di ruang rapat komisi E Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (31/10/2019), Abdul mengatakan bahwa beberapa tahun belakangan, sebagian gedung SMK tersebut ditutup tembok pembatas dan dijadikan Pusat Pengembangan Kompetensi Guru dan Kejuruan (P2KGK).

"Ketika adik-adik saya mau upacara, mereka harus keluar jalan kaki menuju lapangan di lokasi itu," kata Abdul kepada Kompas.com.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/02/09534701/ada-bengkel-diklat-di-balik-smkn-35-siswa-diawasi-agar-tak-iseng-jika

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke