Salin Artikel

Atap JPO Sudirman Dilepas, Koalisi Pejalan Kaki: Siksaan Baru Pejalan Kaki

Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus mengkritik langkah Pemprov DKI tersebut.

Alfred menilai, dilepasnya atap JPO malah menyiksa penyeberang.

“Jadi kalau mempertahankan hanya untuk lihat terbuka, itu sebenarnya menambah siksaan baru bagi pejalan kaki,” ujar Alfred saat dihubungi, Kamis (7/11/2019).

Alfred mengatakan, harusnya JPO Sudirman itu dirobohkan. Sebab, kata dia, JPO Sudirman salah satu dari 30 JPO di DKI yang perlu dirobohkan.

Ia menilai, banyak JPO di Jakarta yang sudah tidak layak untuk dilintasi.

“Harusnya dirobohkan dulu untuk tidak menambah penderitaan pejalan kaki. Kan pejalan kaki bukan yang kita sehat-sehat seperti ini kan, tapi yang berkebutuhan, itu seperti lansia, disabilitas lalu anak kecil yang ototnya baru tumbuh, nah itu yang harusnya dipikirkan," kata dia.

"Jadi bukan masalah atapnya dibuka untuk orang bisa memandang, bukan gitu. Kalau memandang kota Jakarta, ya dari atas gedung, bukan di JPO,” tambah Alfred.

Menurut dia, lebih baik JPO tersebut diganti dengan pembangunan pelican crossing agar kecepatan berkendara di Jalan Sudirman berkurang.

Denga demikian, ketika pejalan kaki melintas di pelican crossing, maka secara otomatis pengendara mengurangi kecepatannya.

“Karena batas kecepatan dan lain-lain cukup cepat, harusnya daerah Sudirman itu tidak di desain lagi untuk kecepatan kendaraan, itu kan jalan protokol,” kata dia.

“Jadi kalau mau bicara kecepatan bahwa batas kecepatan di dalam kota itu maksimum 50 Km per jam. Jadi untuk apalagi cepat-cepat dalam kota?” tambahnya.

Atap JPO di Jalan Jenderal Sudirman dicopot atas perintah Anies Baswedan.

Atap JPO dianggap tidak diperlukan karena hanya menghubungkan antar-trotoar (tempat outdoor) atau tidak menyambungkan halte Transjakarta.

Dengan dicopotnya atap jembatan, kata Anies, JPO Sudirman akan menjadi lokasi yang bagus untuk berfoto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/07/09414491/atap-jpo-sudirman-dilepas-koalisi-pejalan-kaki-siksaan-baru-pejalan-kaki

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke