Salin Artikel

Warga Duren Sawit Resah dengan Keberadaan Anjing Liar

Ketua RW 011 Eddy Muchlis mengatakan, sudah sebulan lebih keberadaan anjing liar itu meresahkan warga setempat.

Eddy bercerita, awalnya terdapat tujuh ekor anjing liar yang tidak diketahui asalnya berada di wilayah RT 012. Kemudian, ketujuh anjing itu berpindah tempat ke RT 09 dan menetap di sana.

"Awalnya tujuh ekor anjing liar, terus warga ada yang mau pelihara, diambil tiga ekor, jadi sisa empat ekor," kata Eddy di lokasi, Kamis (7/11/2019).

Eddy menambahkan, anjing liar tersebut mengganggu warga yang beraktivitas. Belum lagi kotoran anjing itu kerap berada di jalan lingkungan RW.

"Kalau pagi atau sore kan warga suka ada yang jogging, pulang dari pasar, itu suka ngejar  (orang) anjingnya. Jadi resahkan wargalah, suka ngejar itu anjing. Tapi belum ada korban, alhamdulillah," ujar Eddy.

Keberadaan anjing liar tersebut sempat mendapat perhatian Sekretaris Kota Adminstrasi Jakarta Timur Usmayadi setelah ada laporan warga.

"Kami sempat lapor juga lewat aplikasi CRM (Citizen Relation Management) dan perangkat pemerintah datang tuh, Pak Sekko juga datang. Alhasil, berhasil ditangkap dua ekor dan dibawa Sudin KPKP. Jadi sekarang masih ada dua ekor lagi nih," ujar Eddy.

Warga sulit menangkap dua anjing liar yang tersisa. Sebab, kedua anjing itu tinggal di dalam kolong saluran air rumah warga.

"Dia ngumpet di dalam got kering. Susah kami tangkapnya, jadi kami tunggu saja dia keluar baru kami coba tangkap pakai jaring ini. Atau nanti mau kami pancing sama makanan," ujar Eddy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/07/18074111/warga-duren-sawit-resah-dengan-keberadaan-anjing-liar

Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke