Salin Artikel

Bukan Prioritas, Pemangkasan Pohon di Permukiman Bekasi Tunggu Aduan Warga

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengaku masih fokus memangkas pohon-pohon berukuran besar di jalan-jalan utama.

Akibatnya, pemangkasan pohon-pohon besar yang ada di permukiman warga tak jadi prioritas.

Meski begitu, Kepala Bidang Bina Marga Kota Bekasi, Widayat Subroto mengklaim bahwa jajarannya tetap akan memerhatikan pohon-pohon besar yang membahayakan warga di permukiman.

Namun, pemangkasan baru akan dilakukan ketika ada aduan dari warga.

"Kami menunggu pengaduan dulu dari warga, kalau memang dibutuhkan pemangkasan baru kami akan turun ke lapangan," ujar Widayat kepada Kompas.com, Kamis (21/11/2019).

Pengaduan itu bisa melalui berbagai kanal, mulai dari situs resmi maupun media sosial Pemerintah Kota Bekasi. Bisa pula lewat media sosial Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air secara langsung.

"Nanti pengaduan itu kita respons dari sini. Artinya, 2-3 hari setelah terima aduan kita ke lapangan. Kita cek kondisi pohonnya seperti apa, kemudian kita baru jadwalkan proses pemangkasannya," jelas Widayat.

Namun, ia menekankan bahwa jadwal pemangkasan tergantung kesibukan personel-personelnya di lapangan.

Widayat mengaku terkendala keterbatasan personel, sementara pekerjaan yang harus dilakukan cukup banyak jelang musim hujan.

Ia juga tak dapat menambah jumlah personel untuk mempercepat pemangkasan pohon besar di jalan-jalan utama di Kota Bekasi.

"Kami rutin melakukan pemangkasan di lapangan karena menjelang musim hujan juga, karena angin mulai besar juga. Itu kita perhatikan beberapa titik yang pohonnya perlu dirapikan," ujar Widayat.

"Ada di sekitar Jalan Ahmad Yani, Jalan KH Noer Ali, kemudian Jalan Chairil Anwar lalu Jalan Hasibuan, dan yang kita atensi lagi jalan ke arah underpass dan Jalan Agus Salim," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/21/15243721/bukan-prioritas-pemangkasan-pohon-di-permukiman-bekasi-tunggu-aduan-warga

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke