Salin Artikel

Menengok Pasar Kenari, Tempat PKL Senen akan Direlokasi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima yang berada di kawasan bahu Jalan Raya Senen, Jakarta Pusat akan direlokasi ke Pasar Kenari. 

Relokasi akan dilakukan per Desember 2019. Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah menyiapkan 108 kios untuk 104 pedagang yang nantinya akan direlokasi ke Pasar Kenari.

Kompas.com pun mencoba berkeliling melihat suasana Pasar Kenari, Jumat (22/11/2019).

Di lantai dasar Pasar Kenari nampak ramai pengunjung. Kios pedagang di lantai 1 ini pun tampak hampir penuh terisi.

Tak jarang, ,asyarakat yang berlalalu lalang di pinggir Pasar Kenari lantai dasar masuk ke dalam sekedar untuk melihat-lihat.

Kemudian, beralih ke lantai 2.

Para pedagang di lantai 2 ini telah mengetahui kabar bahwa PKL di Pasar Senen nantinya akan direlokasi ke sana.

Pedagang pun menunjuk lahan kosong di ujung sudut lantai 2 Pasar Kenari. Di sana, pernah ditempati pedagang Pasar Senen yang kala itu sempat direlokasi.

Dulunya, lahan ini digunakan para pedagang untuk menjajakakan dagangannya.

Selain lahan kosong, ada pula kios-kios yang sempat ditempati para pedagang Senen.

Lantai 2 ini sempat ditempati PKL Pasar Senen selama tiga bulan.

Namun, tiga bulan berselang, mereka tak lagi berjualan di sana dan kembali ke Pasar Senen.

Di area yang kosong itu nampak ditandai dengan nomor-nomor.

Namun, nomor-nomor itu tak memiliki arti khusus.

Sementara saat mengitari seluruh lantai 2, tampak juga kios-kios yang masih kosong.

“Ada sekitar 70-an lebih lah yang kosong (kios) kayaknya mbak di sini,” ujar Narawi, salah satu pedagang.

Di lantai 2 tersebut mayoritas merupakan pedagang alat alat kelistrikan. Pengunjungnya terlihat tak begitu ramai.

Hanya tampak sesekali pengunjung yang datang ke toko-toko listrik yang ada di lantai 2 ini.

Mereka yang berkunjung juga tampaknya sudah janjian untuk mengambil barang dan langsung bertransaksi dengan penjualnya.

Sementara itu, tak terlihat pengunjung berkeliling untuk melihat-lihat barang apa saja yang dijual.

Kebanyakan pembeli datang langsung ke toko tujuannya, kemudian pergi lagi.

Setelah mengelilingi lantai 2, Kompas.com pun mengunjungu lantai 3 yang saat ini jadi tempat JakBook dan kios-kios penjual buku lainnya.

Kios-kios ini pun tampak telah dipenuhi para pedagang buku.

Lantai 3 ini memang berbeda dengan lantai lainnya. Area tersebut ber-AC layaknya pusat perbelanjaan atau mall.

Suasana di lantai 3 nampak elegan dengan cat putih dan banyak ruang terbuka untuk duduk-duduk santai.

Kios-kios buku juga nampak didatangi pengunjung.

Setiap 10 menit, sekitar lima hingga enam orang bergantian mengelilingi lantai 3 untuk mencari buku yang diincarnya.

“Kami biasanya kalau lagi sepi mah jualin buku lewat online sih. Tapi ada aja sih pembeli ya dalam sehari, meski dua tau tiga yang datang ke kios,” ujar Merry, salah satu pedagang buku Pasar Senen.

Selain mengelilingi kios pedagang buku di lantai 3, pengunjung juga nampak banyak yang datang ke store JakBook lantaran diskon yang ditawarkan.

Ada pula pengunjung yang datang untuk sekedar mengerjakan tugas di Co-Working Space yang disewakan di Pasar Kenari lantai 3 ini.

Meski demikian, hanya satu dua orang yang menggunakan ruangan itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/22/16151881/menengok-pasar-kenari-tempat-pkl-senen-akan-direlokasi

Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke