Salin Artikel

Siswa Jakbar Ubah Sampah Jadi Rupiah dengan Gemas dan Seksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ribu siswa-siswi dari tingkat SD hingga SMA di Jakarta Barat dilibatkan dalam program pengolahan sampah.

Dengan terlibat program Gemar Menabung Sampah dan Saung Edukasi (Gemas dan Seksi), para siswa diajarkan mengolah sampah untuk mendapatkan menfaatnya dan menghasilkan uang.

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi, Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono, Sudin LH Jakbar, perwakilan BNI dan BI secara resmi melaunching program Gemas dan Seksi di Asrama Rusun Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (4/12/2019).

Kata Rustam Effendi, program ini merupakan salah satu bagian upaya pengurangan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargbang, Bekasi.

"Mau tidak mau kita upayakan kurangi sampah Bekasi di Bantargebang, apalagi Bantargebang mau tutup karena overload," ucap Rustam.

Menurut Rustam, selama ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengeluarkan uang Rp 300 miliar agar dapat membuang sampah di TPST Bantargebang.

Dengan adanya program ini, pemerintah bisa lebih mengaktifkan kembali pengolahan sampah, meski butuh waktu lama untuk melihat progresnya.

"Kalau hasilnya terlihat tidak apa-apa, tapi ini hasilnya belum terlihat," ujar Rustam.

Lewat bank sampah dan pengelolaan sampah, Rustam berharap program ini tidak nyaring saat peresmiannya saja, tetapi harus dikawal betul agar terukur efektifitasnya.

"Jangan terdaftar 200.000 para penabung sampah tapi ujung-ujungnya menguap begitu saja. Kalau semua sekolah Jakbar lakukan itu tidak ada lagi sampah berceceran di situ," ucap Rustam.

Dalam program ini Pemprov tidak sendiri, Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Indonesia (BI) juga hadir juga serta bekerja sama menjalankan program ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/04/15382931/siswa-jakbar-ubah-sampah-jadi-rupiah-dengan-gemas-dan-seksi

Terkini Lainnya

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke