JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) membawa dampak bagi warga RW 011, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Selain kerap tergenang banjir, warga juga mengalami kerugian berupa rusaknya rumah akibat proyek tersebut. Tembok hingga atap rumah warga retak serta amblas.
Hal itu imbas dari proyek yang tepat berdampingan dengan wilayah RW 011.
Ketua RT 05, Komarudin mengatakan, penderitaan itu sudah dirasakan warganya sejak 2016. Sebanyak 33 rumah kerap tergenang banjir dan sekitar 10 rumah mengalami kerusakan.
"Selama empat tahun ini kita banyak sekali alami penderitaan. Banjir terus, rumah pada rusak, kita betulin sendiri. Rumah itu pada rusak getar kalau mobil alat berat itu lewat. Belum lagi, paku bumi itu atap kita pada rusak, amblas," kata Komarudin di lokasi, Kamis (5/12/2019).
Komarudin menjelaskan, sebelum adanya proyek, wilayahnya tidak pernah tergenang banjir.
"Tahu banjir Jakarta siklus lima tahun kan? Kita got luber saja tidak pernah. Got kita kering. Pas ada proyek ini aja kita menderita semua, banjir terus tiap hujan. Barang-barang rumah pada rusak semua," ujar Komarudin.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini belum ada solusi dari pemerintah atau kontraktor guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
Beberapa kali pertemuan antara warga dan pihak kontraktor sudah terjadi. Namun, belum ada aksi dari kontraktor yang langsung bisa menyelesaikan masalah.
"Kita sudah sering bersurat, bahkan beberapa kali ketemu kontraktor cuma tidak pernah ada aksi. Ganti rugi pun tidak pernah ada sampai sekarang," ujar Komarudin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/05/20021251/selain-banjir-rumah-warga-cipinang-melayu-juga-rusak-akibat-proyek-tol