TANGERANG, KOMPAS.com - Pembukaan stan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta menjadi salah satu strategi rebranding Bandara Soekarno-Hatta agar dikenal sebagai bagian dari ciri khas provinsi Banten.
Sebagai informasi, bandara udara ini diberi nama sesuai dengan nama dwitunggal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta, yang sekaligus merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama.
Nama populer bandara ini di masyarakat adalah Bandara Cengkareng karena berdekatan dengan wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, meskipun secara geografis berada di Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
"Salah satunya memang itu, rebranding kalau Bandara Soekarno-Hatta itu ada di Banten," kata Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi saat ditemui di Pintu 4 Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (27/12/2019).
Tidak hanya itu, Agus mengatakan, secara skala yang lebih besar, Bandara Soekarno-Hatta memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan target wisatawan mancanegara sebesar 18 juta pengunjung yang dipatok Kementerian Pariwisata.
Itulah sebabnya, lanjut Agus, Bandara Soekarno-Hatta serius untuk mendukung target pemerintah perihal wisman.
"Nah kita tahu di tahun ini target wisman 18 juta, (tetapi) capaiannya hanya 16 juta. Karena itu kami di airport tentu punya kewajiban untuk support hal seperti ini dengan kerja sama Provinsi Banten," ucap Agus.
Manajemen Bandara Soekarno-Hatta juga memberikan kesempatan kepada seluruh kabupaten ataupun kota di Provinsi Banten untuk unjuk ciri khas wisata di Bandara Soekarno-Hatta.
Saat ini sudah ada tiga stan di Bandara Soekarno-Hatta dari Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak. Dua berada di area boarding Terminal 2, sedangkan satu lagi berada di area kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Prisipnya ini terbuka, khususnya di tahun 2020, dan kita tentu tahu kalau dari sisi airport memerlukan crowded,keriuhan, dengan apapun yang bisa mendatangkan penumpang (termasuk stan pariwisata)," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/27/20364791/strategi-bandara-soekarno-hatta-agar-dikenal-sebagai-bagian-ciri-khas