Salin Artikel

PSI DKI Tak Tersinggung Disebut Naif karena Kembalikan Dana Reses

Fraksi PSI disebut naif dan merugikan rakyat oleh anggota fraksi lain karena kembalikan dana reses itu.

Menurut Anthony, keputusan fraksinya tidak untuk menyinggung anggota fraksi lain.

"Saya sangat menghormati pendapat dari anggota maupun fraksi lain. Tapi kami tidak ada maksud untuk menyinggung siapa pun. Prinsip kami simpel, kami bekerja rakyat perlu tahu, dan jika ada anggaran yang tidak terpakai, ya kami kembalikan," ujar Anthony, Sabtu (28/12/2019).

Soal penilaian Fraksi Gerindra yang menyebutkan PSI naif, Anthony mengatakan komentar seperti itu hal yang wajar dalam politik atau demokrasi.

"Di alam demokrasi ini, semua orang boleh berpendapat, dan kami hormati saja pendapat-pendapat yang seperti itu. Kami tidak tersinggung dikatakan naif," kata dia.

Ia menambahkan, tak hanya anggota yang tak menghadiri semua titik reses saja yang mengembalikan uang. Anggota PSI yang mendatangi 16 titik reses pun melakukan efisiensi.

Anthony sendiri merupakan anggota yang hanya turun ke enam titik saat reses.

"Asas efisiensi juga kami pertahankan. Ada juga anggota kami yang turun di 16 titik namun tetap ada pengembalian dana," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengembalikan sisa dana reses ke kas daerah.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, dari total fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar, Fraksi PSI Jakarta hanya menggunakan Rp 1,68 miliar dan memastikan Rp 752 juta sisanya kembali ke APBD DKI.

"Sejak awal PSI sudah berkomitmen siap kerja dan siap diawasi. Begitu juga terkait dengan dana reses. Semua uang yang dianggarkan dari APBD kami pertanggungjawabkan. Jika ada sisa, kami kembalikan lagi ke APBD," kata Idris, Minggu malam pekan lalu.

Sikap itu dikritik fraksi lain. Salah satunya dari Fraksi PDI-P yakni Ima Mahdiah yang menilai pengembalian uang itu karena Fraksi PSI tidak menyelesaikan reses.

"Nah nih mereka permasalahannya (PSI) mengembalikan karena tidak menyelesaikan titik reses yang seharusnya. Jadi kita bedain dulu nih mana yang hemat mana yang pura-pura hemat. PSI ngebalikin karena dia tidak menyelesaikan titik reses, tidak memanfaatkan betul-betul," ucap Ima.

Anggota Fraksi Gerindra Syarif juga menyebutkan bahwa pengembalian uang reses ini menunjukan PSI naif.

"Enggak menurut saya sih naif aja, anggota dewan itu kerjanya bukan begitu, itu tugas dinasnya BPRD tugasnya nyari duit, yang penting itu menggunakannya kalau misalnya, yang dimaksud efisiensi itu bukan begitu," ujar Syarif.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/29/07230151/psi-dki-tak-tersinggung-disebut-naif-karena-kembalikan-dana-reses

Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke