JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang mengungsi di Halte TransJakarta Jembatan Baru mengeluhkan tidak adanya keberadaan toilet gratis.
Menurut mereka, keberadaan toilet atau mandi cuci kakus (MCK) darurat sangat dibutuhkan saat darurat dan dalam situasi banjir seperti ini.
"Kekurangan kita di sini itu enggak ada air keran atau WC Mas, bingung gimana nanti kalau kebelet BAB atau pipis," ucap Sunarti (70) warga RT 008/RW 001, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).
Bila ingin ke toilet, Narti pun harus berjalan jauh ke sekitar Pasar Cengkareng atau menumpang ke minimarket terdekat.
"Mau ke toilet ya jalan jauh, ke pasar Cengkareng atau ya ke minimarket yang ada," kata Narti.
Bukan hanya toilet, warga lain Ruri (35) yang memiliki balita juga mengeluhkan kurangnya ketersediaan popok, selimut, dan makanan cepat saji.
"Susu dibagikan, tapi kalau selimut ya bawa sisaan dari rumah yang masih bisa diselamatkan, makanan saja tadi dapat nasi dari Pak Kapolsek," ucap Ruri.
Puluhan warga yang berada di halte Jembatan Baru berharap sekali adanya WC darurat.
"Untuk sekarang ya Mas, WC penting juga karena di sini banyak balita dan anak-anak lalu lalang," kata Ruri.
Pantauan Kompas.com, memang tidak ada toilet darurat di sekitar halte TransJakarta.
Sementara itu, petugas TransJakarta yang ditemui di lokasi bernama Edward mengatakan jalur TransJakarta dari Cengkareng ke Harmoni masih tertutup dan dialihkan ke tol.
"Di sini masih tutup, kalau dari Cengkareng ke Kalideres ke Harmoni ya lewat tol belok kanan arah Kembangan," ucap Edward.
Seperti diketahui, halte TJ Jembatan Baru sejak hari pertama banjir pada Rabu (1/1/2020) lalu sudah dijadikan warga setempat sebagai tempat pengungsian darurat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/03/17462771/ngungsi-di-halte-transjakarta-jembatan-baru-warga-keluhkan-kurangnya