Sebelumnya, jembatan itu mengalami keretakan karena struktur bawanya goyah setelah diterjang arus Kali Bekasi yang meluap pada Rabu pekan lalu.
"Setelah diskusi dengan tim konsultan, memang ada pergeseran di struktur bawah dan perlu perbaikan. Tapi untuk hari ini bisa dibuka untuk kendaraan kecil atau minibus. Bukan truk yang besar," ujar Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Bina Marga Kota Bekasi, Idi Sutanto ketika dikonfirmasi pada Senin pagi.
"Sambil menunggu perbaikan komprehensif, nanti ada perbaikan aspal sedikit juga. Intinya pagi ini bisa dibuka," ia menambahkan.
Idi menyebutkan, kira-kira butuh anggaran Rp 1 miliar untuk menangani struktur bawah jembatan yang mengalami pergeseran itu.
Selama anggaran itu belum cair, sambungnya, tim konsultan menyatakan bahwa jembatan ini cukup kuat dilintasi oleh minibus.
"Masih bisa untuk beberapa bulan, masih bisa. Makanya, kami juga tetap menaruh alat di atas jembatan buat memantau pergerakannya. Takut ada hujan dengan arus kencang lagi, bergeser lagi," ujar Idi.
Sebelumnya diberitakan pada Kamis lalu, jembatan penghubung Kecamatan Bekasi Utara dan Bekasi Timur di Jalan Teluk Buyung-Bambu Runcing goyah.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, retakan aspal selebar 2 cm merekah sepanjang 2 meter di mulut jembatan.
Sebuah van berukuran panjang memalang jembatan di sisi barat, lalu beberapa batang kayu dan bambu dibentangkan di sisi timur jembatan. Tujuannya guna membatasi kendaraan yang melintasi jembatan besi tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/06/10164251/retak-diterjang-banjir-jembatan-patal-penghubung-bekasi-utara-dan-timur