JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Mohammad Taufik meminta agar masyarakat tidak membandingkan besaran anggaran untuk penanggulangan banjir di DKI Jakarta dengan anggaran perhelatan ajang balap Formula E 2020.
Menurut dia, anggaran sudah diperuntukkan sesuai dengan porsinya masing-masing, baik untuk banjir maupun Formula E.
"Saya kira jangan membangdingkan soal anggaran itu. Anggaran sudah ada fungsinya masing-masing kalau dihitung-hitung anggaran untuk banjir lebih. Kan di setiap unit ada misalnya SDA, orang berpikirnya parsial," kata dia di lantai 9, Gedung DPRD DKI, Senin (6/1/2020).
Ia berharap agar warga maupun warganet tak mencari-cari kesalahan Pemprov DKI Jakarta. Politisi Partai Gerindra ini menyarankan agar sebaiknya semua mencari solusi banjir secara bersama-sama.
"Soal perbandingan dengan Formula E itu orang nyari-nyari saja. Sudahlah jangan julid hatinya, lebih baik duduk bareng memberikan konsep apa," ujarnya.
DPRD pun nantinya akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI, maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga pimpinan wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk membahas masalah banjir.
"Karena itu saya kira mestinya ada semacam upaya dan ini DPRD akan berinisiatif untuk mengundang semua PUPR, Wali Kota Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi kita akan undang para ahli tata ruang, tata kota, ahli urusan air, nanti sama-sama kita pikirkan," tambah Taufik.
Sebelumnya, sejumlah warganet membandingkan anggaran untuk bencana dan pelaksanaan Formula E di Jakarta.
Mereka menganggap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak serius dalam upaya pencegahan banjir. Hal itu dibuktikan dengan jumlah anggaran yang lebih kecil dibandingkan Formula E.
Alokasi APBD untuk penanggulangan banjir di Jakarta tahun 2020 hanya 1,1 persen dari total APBD DKI Jakarta.
Tahun ini, total APBD DKI Jakarta mencapai Rp 87,9 triliun. Berarti bisa dikatakan anggaran DKI untuk banjir mencapai Rp 967 miliar.
Sementara anggaran normalisasi kali Ciliwung yang semula Rp 850 miliar dipangkas menjadi Rp 350 miliar.
Pemangkasan itu disebabkan oleh persoalan defisit pada sisi realisasi pendapatan di APBD DKI Jakarta 2019.
Di sisi lain, anggaran untuk penyelenggaraan Formula E memperoleh porsi anggaran sebesar Rp 1,6 triliun di RAPBD 2020.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/06/18474211/warganet-bandingkan-anggaran-banjir-dan-formula-e-wakil-ketua-dprd-sudah