"Biasanya kan kami menumpang di Pusdiklat Pemprov DKI di kawasan Kuningan, sekarang sudah tidak bisa," ujar Rita di SMAN 8, Rabu (8/1/2020).
Rita telah meminta persetujuan dengan UI terkait penggunaan tempatnya sebagai alternatif belajar siswa.
Pihaknya tidak ingin murid ketinggalan materi pelajaran jika terjadi banjir.
"Kami sudah siapkan (tempat alternatif belajar) kalau sekolah tidak bisa digunakan supaya anak-anak tidak terbengkalai juga materinya," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa upaya antisipasi banjir.
Pertama, ruangan belajar hanya di lantai pertama. Sehingga alat-alat elektronik diamankan di lantai kedua.
"Kami juga menggunakan LCD portable yang mudah dibawa-bawa, komputer semua di lantai atas," ucap Rita.
Rita juga terus mengingatkan murid-murid tidak meletakkan barang di kelas khawatir hanyut saat banjir.
"Kami ingatkan agar tidak meninggalkan barang di kelas. Banjir datang kapan saja," paparnya.
Kemudian, pihak sekolah juga mengkompres materi semester dua ke semester satu agar murid-murid tidak ketinggalan materi.
"Pakai E-learning kalau siswa terdampak belajar di rumah," tuturnya.
SMAN 8 adalah salah satu kawasan yang kerap terendam banjir. Pada awal tahun 2020, banjir di SMAN 8 mencapai ketinggian 2 meter.
Banjir tersebut paling parah sejak sekolah ini dibangun pada tahun 1985.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/08/19514541/kampus-ui-salemba-jadi-alternatif-belajar-siswa-sman-8-jika-banjir