Pasalnya, rumah mereka hancur digempur banjir yang mencapai lebih dari 4 meter hingga setinggi pinggang orang dewasa di lantai 2 rumah.
Beberapa rumah yang kini berdiri masih terendam lumpur sedalam betis orang dewasa.
"Jadi banyak orang-orang di belakang (RT 001, RT 002, dan RT 005, tepat di tepi tanggul Kali Bekasi) memilih ngontrak. Pak RW (008) sendiri pindah," ujar Oonk (52), warga RT 008 RW 008 ketika ditemui wartawan di rumahnya pada Kamis (9/1/2020) sore.
Kompas.com menyusuri wilayah RW 008 Pondok Gede Permai pada Kamis sore. Sebanyak 6 RT di sana masih dipenuhi lumpur yang masuk hingga rumah warga.
Sebagian rumah atapnya lapuk dan bergelombang, sisa jejak banjir besar yang melanda saat Tahun Baru 2020 lalu.
Kebanyakan warga memilih mengontrak rumah sembari menunggu rehabilitasi Pondok Gede Permai.
Irvan Nurdin (36), warga RT 003 RW 008 yang mendampingi Kompas.com dan awak media lain turut menunjukkan sebagian rumah warga yang ditinggalkan secara permanen.
"Kebanyakan ngontrak di (wilayah perumahan) yang lebih tinggi. Jadi pagi dan siang dia beres-beres sampai sore, malamnya dia ke atas, ke kontrakan," ujar Irvan kepada wartawan, Kamis sore.
"Jadi kontrakan di atas itu sementara ini laku karena banjir ini," imbuhnya.
Irvan mengatakan, selain karena terendam lumpur dan hancur, sebagian warga RW 008 meninggalkan rumah mereka lantaran mesin token listrik terendam banjir. Sehingga, listrik belum mengalir ke rumah mereka.
"Sampai saat ini sih masih ada pengaduan, mungkin sudah masuk 75 persen warga yang mesin token listriknya terendam," kata dia.
"Yang (mesin token listriknya) belum diganti (oleh PLN), ya masih mati listrik," Irvan menambahkan.
Wilayah RW 008 merupakan wilayah paling parah terdampak banjir se-Pondok Gede Permai (PGP).
PGP adalah wilayah paling parah terdampak banjir di Jatiasih dengan kedalaman lebih dari 4 meter.
Sementara Jatiasih jadi kecamatan dengan titik banjir terbanyak se-Kota Bekasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/09/20193921/terendam-lumpur-dan-listrik-mati-rumah-di-pondok-gede-permai-bekasi