Para pengemudi ojol peserta aksi mulai meninggalkan Istana Merdeka pada pukul 18.00 WIB. Namun, ada juga yang masih bertahan.
Setelah mereka bubar, arus lalu lintas dari arah Merdeka Utara menuju Merdeka Barat pun lancar, begitu pula arah sebaliknya.
Presidium Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, mereka membubarkan diri setelah beraudiensi dengan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Dalam kesempatan itu, kata Igun, pengemudi ojol menyampaikan tuntutan mereka kepada Dirjen Perhubungan Darat.
"Tadi kami sudah diajak audiensi oleh Dirjen Perhubungan. Ada sekitar perwakilan 10 orang dari daerah-daerah tadi," kata Igun di lokasi unjuk rasa, Rabu.
Igun mengatakan, Menteri Perhubungan pun menerima dengan baik para pengemudi ojek online tersebut.
Setelah para pengemudi ojek online audiensi, pihak Menteri Perhubungan pun berjanji akan mengkaji tuntutan mereka dan menjadikannya evaluasi.
"Mereka janji tadi akan menjadi evaluasi bagi mereka terkait tuntutan ini," ucapnya.
Ratusan pengemudi online yang tergabung dalam Roda Dua (Garda) menyelenggarakan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020) hari ini.
Para pengemudi ojol meminta payung hukum atau status legal mereka sebagai ojol.
"Kemudian, kami ingin ada evaluasi tarif. Kalau saat ini kan masih dibayar per zonasi," kata Presidium Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono.
Ketiga, pengemudi ojek online meminta untuk menutup pendaftaran calon pengemudi ojol di kawasan padat, terutama daerah Jawa dan Kalimantan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/15/19410011/aksi-unjuk-rasa-pengemudi-ojol-di-depan-istana-merdeka-usai-jalan-kembali