Salin Artikel

Siswa Tewas Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Menteri PPPA: Alarm bagi Kita Semua

Penyebab utama SN meninggal dunia, diduga bunuh diri dan mendapatkan perhatian khusus karena terjadi di dalam lingkungan pendidikan.

“Kasus meninggalnya SN yang saat ini masih diduga bunuh diri merupakan alarm bagi kita semua baik itu orangtua, guru dan lingkungan sebaya untuk lebih memperhatikan buah hati dan anak-anak di sekeliling kita," ujar Menteri Bintang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (19/1/2020), seperti dikutip Antara.

SN adalah satu dari 80 juta lebih generasi bangsa ini, kata Menteri, dan saat ini Indonesia kembali berduka dengan kepergiannya yang ironisnya terjadi di dalam sekolah.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan tegar," ujar dia.

Kasus meninggalnya SN mendapat perhatian besar dari masyarakat dan menjadi pembicaraan di media sosial, setelah beredar isu SN adalah korban perundungan teman-teman sekolahnya.

Menanggapi hal itu, Menteri Bintang menghimbau masyarakat memberi waktu dan kesempatan kepada aparat kepolisian.

“Kita serahkan dan mendukung proses penyelidikan kepada aparat kepolisian untuk bisa memastikan penyebab dari meninggalnya korban," katanya.

Masyarakat juga kami minta tidak terburu-buru memberikan opini tunggal penyebab meninggalnya karena perundungan setelah beredar ungkapan keluarga korban di grup Whatsapp dan media sosial.

"Berikan kesempatan aparat kepolisan mengumpulkan keterangan dari para saksi,” kata Menteri Bintang.

Menteri Bintang akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan akan menindaklanjuti dengan kebijakan perlindungan anak setelah ada pernyataan resmi penyebab kematian SN dari pihak Polres Jakarta Timur.

Sementara itu, Polisi masih mendalami motif SN melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya hinga menyebabkannya tewas.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, proses penyelidikan kasus SN masih berlangsung.

"Jadi gini, kita masih dalami motif korban melakukan bunuh diri, karena anak SMP kita engga bisa buru-buru memaksakan atau meminta keterangan kepada mereka (teman korban) kan tidak bisa sembarangan juga kan," kata Hery saat dikonfirmasi, Minggu.

Hery menambahkan, pihaknya masih mendalami motif dengan memeriksa sejumlah teman korban.

Pihak keluarga korban hingga saat ini belum bisa diperiksa polisi karena masih dalam keadaan duka.

"Kalau kita periksa saksi kalau saksi yang dewasa kan kita enak. Yang mau kita ambil (periksa) ini kebanyakan anak-anak artinya harus hati-hati. Kita tahapannya penyelidikan, penyelidikan tidak harus dilakukan pemeriksaan. Bisa dengan wawancara dari keterangan itu nanti kita simpulkan," ujar Hery.

SN tewas usai melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya pada Selasa (14/1/2020) sore.

SN dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk jalani perawatan. Dua hari dirawat, SN meninggal dunia pada Kamis sekitar pukul 16.15 WIB sore.

Pada Jumat (17/1/2020) lalu, SN sudah dimakamkan pihak keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/19/22042331/siswa-tewas-lompat-dari-lantai-4-sekolah-menteri-pppa-alarm-bagi-kita

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke