Sejumlah saksi di sekitar rumah S menyebut bahwa ledakan itu amat keras.
"Dentumannya kayak bom," ujar Sriagung Riani (50), tetangga S ketika ditemui pada Rabu (22/1/2020) pagi.
Riani berujar, ketika itu ia dan beberapa ibu-ibu lain tengah berbincang-bincang di luar rumah.
Seketika, dari arah rumah S terdengar ledakan keras sekali.
"Waktu itu saya lagi ngobrol bertiga, kalau enggak salah pukul 16.30 WIB itu. Tahu-tahu, 'blar' saja," kata dia.
Warga lain, Izul (50) juga mengalami hal yang sama. Apalagi, rumah makan Padang yang dijaga Izul berdekatan dengan rumah S.
"Ledakannya kencang banget. Lalu habis itu ketahuannya ada bunyi suara tembok runtuh," ujar Izul.
"Sempat juga ada getaran. Saat ledakan sih enggak (bergetar), tapi begitu tembok rubuh itu bergetar," imbuhnya.
Saat itu, S hendak memasak mi. Kebocoran gas sudah terjadi kala itu. Ledakan terjadi ketika S menyalakan kompor.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Rabu, area dapur yang porak-poranda tersebut rupanya berada di wilayah basement rumah S.
Jika dibandingkan dengan rumah-rumah tetangganya, dapur yang ada di basement itu tak punya celah atau ventilasi sama sekali, tertutup rapat oleh dinding yang hanya 10 sentimeter lebih tinggi dari gang.
Dapur S kini dapat terlihat dari luar hanya karena dinding 10 sentimeter itu jebol diterjang ledakan tabung gas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/22/13274941/ledakan-akibat-gas-bocor-di-bekasi-saksi-kayak-bom