BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Balai Kota Bogor, Senin (27/1/2020). Hal itu berkaitan dengan maraknya aksi tawuran yang melibatkan para pelajar di Kota Bogor.
Dalam arahannya, Bima Arya menyampaikan keprihatinannya terhadap keterlibatan sejumlah pelajar dalam aksi tawuran yang belakangan ini terjadi.
Bahkan, kata Bima, tidak sedikit jumlah korban pelajar yang tewas maupun terluka dalam tawuran tersebut.
Bima menegaskan, ia akan memberikan sanksi tegas terhadap sekolah yang siswanya ikut terlibat tawuran.
"Ada dua hal di sini, sanksi tegas dan pembinaan. Sanksi tegas ini macam-macam, bisa distop bantuannya, bisa konsekuensi administrasi yang lain. Karena ini enggak cukup kalau hanya punishment," ungkap Bima.
Bima menuturkan, saat ini pemerintah daerah masih mendata nama-nama sekolah yang terindikasi muridnya terlibat tawuran.
Sambungnya, ada belasan sekolah di Kota Bogor yang saat ini menjadi atensi khusus dari Pemkot Bogor terkait aksi tawuran.
"Sekarang ini polanya sudah berubah. Jadi, bukan hanya yang sekolahnya langganan tawuran saja, yang enggak langganan enggak jadi jaminan juga tidak terlibat tawuran muridnya," sebutnya.
"Nanti kita kasih rekomendasi ke Provinsi. Mungkin bisa saja nanti sekolah yang bersangkutan tidak boleh menerima siswa dulu dalam satu tahun," tambahnya.
Usai mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Balai Kota, Bima kemudian melanjutkan melakukan sidak ke sejumlah sekolah di Kota Bogor.
Sebelumnya, aksi tawuran di Kota Bogor belakangan ini marak terjadi. Terakhir, seorang pelajar tewas dibacok dalam aksi tawuran di Jalan RE Martadinata, Kota Bogor, Sabtu (25/1/2020).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/27/13335131/wali-kota-bogor-bakal-beri-sanksi-sekolah-yang-siswanya-terlibat-tawuran