Misalnya, jalan Medan Merdeka di seputar kawasan Monas, Jakarta Pusat. Di wilayah itu sempat dilanda banjir beberapa hari lalu dan kini kembali digenangi air.
Kejadian serupa juga terjadi pada underpass Kemayoran. Banjir yang terjadi di sana lagi-lagi menutup underpass ini hingga tak bisa dilalui.
Wilayah lainnya yang turut terendam banjir adalah kawasan Tangerang. Peristiwa banjir ini menjadi sorotan pembaca.
Isu lainnya yang juga banyak dibaca adalah soal hasil negatif korona terhadap pasien di RS Eka Hospital Cibubur.
Berikut empat ringkasan berita terpopuler Megapolitan Kompas.com:
1. Sekitar Monas banjir
Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/2/2020) pagi menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com dari laman Twitter @TMCPoldaMetro dalam satu jam terakhir, banjir menggenangi sejumlah ruas jalan di wilayah DKI Jakarta, salah satunya ruas jalan depan kawasan Monas.
Kemudian, pukul 07.58 WIB, banjir setinggi 40 sampai 50 sentimeter menggenangi Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Mobil jenis sedan diimbau tidak melintas.
Kemudian, pukul 08.35 WIB, banjir setinggi 30 sampai 40 sentimeter juga menggenangi Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Pukul 08.42 WIB, banjir menggenangi Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat. Sehingga, pengendara kendaraan bermotor tidak dapat melintas
Baca selengkapnya di sini.
2. Banjir parah kembali landa Tangerang
Pada awal tahun baru lalu, hampir semua kecamatan di Tangerang terendam banjir. Air kemudian surut dalam beberapa hari.
Namun, banjir lagi-lagi menyapa warga. Kali ini bahkan disebut warga Priuk, Kota Tangerang lebih parah dibandingkan banjir yang mereka hadapi awal tahun baru lalu.
Salah satu titik banjir yakni Perumahan Garden City, tepatnya di Garden City Residence Blok H RW 25, kelurahan gerbang jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Pantauan Kompas.com di beberapa titik, banjir masih menggenang setinggi 150 sentimeter.
Salah seorang warga, Sultani mengatakan banjir mulai naik pada 1 Februari 2020 di sore hari.
Sultani mengatakan, banjir sebenarnya sempat surut pada Sabtu malam, akan tetapi banjir kembali naik pada Minggu pagi karena hujan.
Baca selengkapnya di sini.
3. Negatif virus corona
Satu pasien suspect virus corona yang diisolasi di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, Bogor, dinyatakan tidak terjangkit virus tersebut.
Direktur Public Relation Rumah Sakit Eka Hospital Erwin Suyanto mengatakan, pasien suspect Virus Corona itu awalnya ditangani pihak rumah sakit pada 26 Januari 2020 lalu.
Kemudian, pasien dirawat di Ruang Isolasi selama tujuh hari.
Selama di ruang isolasi, pasien ditangani secara sigap dan jalani pemeriksaan ketat oleh pihak rumah sakit yang berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan.
Baca selengkapnya di sini.
4. Naturalisasi untuk estetika
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mulai melakukan naturalisasi sungai pada tahun 2020.
Kali ini, ada tiga sungai di tiga lokasi berbeda yang akan dinaturalisasi, yakni Kanal Banjir Barat (KBB) segmen Shangrilla-Karet, Kanal Banjir Barat segmen Sudirman-Manggarai, dan Kali Ciliwung Lama segmen Jalan Krapu.
Adapun, naturalisasi di KBB merupakan lanjutan pengerjaan naturalisasi pada tahun sebelumnya di depan Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat.
Naturalisasi sungai yang akan dikerjakan bertujuan untuk memperindah area sungai tersebut dan menampung air hujan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, Pemprov DKI tidak melebarkan sungai yang akan dinaturalisasi karena segmen sungai itu sudah lebar.
"Kan kalinya sudah lebar tuh kali banjir kanal, jadi ya ditata jadi naturalisasi gitu, supaya kembali ke alam nanti ditata," ujar Juaini saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).
"(Tujuannya untuk) memperindah, menampung curahan hujan, jadi enggak langsung terbuang, ditampung di situ," lanjut dia.
Penampungan air hujan dilakukan dengan cara membangun sumur resapan berkapasitas besar.
Baca selanjutnya di sini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/03/05450061/-populer-jabodetabek-sekitar-monas-dan-kemayoran-banjir-lagi-negatif