Salin Artikel

Penipuan Ibu-ibu hingga Rugi Rp 70 Juta di Bekasi, Modus Ajakan Shooting dan Bertemu Artis

Akibat penipuan ini, mereka menderita kerugian hingga Rp 70 juta. Mulai dari emas, ponsel hingga uang jutaan rupiah.

Kasus penipuan tersebut berawal dengan modus mengajak perkumpulan ibu-ibu itu untuk jadi model shooting iklan produk susu Anlene.

Bahkan perkumpulan ibu-ibu ini juga dijanjikan bertemu dengan Ivan Gunawan dan mendapat fee dari shooting iklan tersebut.

1. Diajak ke mal seolah akan shooting

Awalnya, penipu yang disinyalir masih umur sekitar 20 hingga 30-an itu datang ke puskesmas di kawasan Perumnas I.

Di sana ia mencari orang yang hendak jadi sasarannya. Lalu bertemu dengan ibu RT, Tatiek Esti. Penipu ini minta tolong ke Bu Tatiek untuk mencari 10 orang ibu-ibu.

Singkat cerita telah terkumpul 10 ibu-ibu itu, kemudian mereka diajak ke Grand Mall Metropolitan seolah memang benar ada shooting.

Sesampainya di mall mereka dipecahkan konsentrasinya. Sebab tiap ibu-ibu dibagi-bagi tugasnya.

Hal itu agar perkumpulan ibu-ibu itu tidak menyadari kalau dirinya ditipu.

"Jadi ada yang disuruh fotokopi KTP di dalam mall. Ada yang disuruh makan bakso, ada yang disuruh lihat lokasi shooting," kata Kasubnit I Reskrim Polsek Bekasi Selatan.

2. Diminta untuk lepaskan emas

Selain itu, penipu ini sempat meminta korbannya untuk melepas emas yang tengah dipakai saat itu.

Baik itu kalung, gelang maupun cincin saat itu dengan berat berbagai macam gram.

Adapun saat itu ada dua dari 10 korban yang mengenakan perhiasan emas.

"Pelaku ini bilang ke ibu-ibu itu, 'kita kan dari lansia, tidak enak nanti dikirain orang-orang kaya, tidak bagus kenakan perhiasan, masukin saja Bu ke satu tas. Nah kebetulan yang bawa perhiasan cuma dua orang dari delapan," ujar Manik.

Tas berisi emas itu dipegang oleh salah satu ibu-ibu. Kemudian, ibu-ibu yang memegang tas berisi emas ini memang tengah sendiri di luar mall.

Kemudian, pelaku tiba-tiba menghampiri ibu itu dan memaksa mengambil tas berisi emas dan barang-barang berharga lainnya.

"Pas tinggal satu ibu ini aja, tahu-tahu taksi sudah ada dan tasnya langsung diambil saja begitu, dia (pelaku) pergi," ucap Manik.

3. Polisi telusuri dugaan penipuan yang menyasar Ibu-ibu

Penipuan ini juga diketahui pihak kepolisian. Mengetahui hal itu, polisi menelusuri dugaan penipu yang menyasar ibu-ibu yang tinggal di kawasan Perumnas I.

Ia menyangkan para korban yang belum melaporkan kasus itu ke polisi. Menurut dia, para korban juga telah membuat surat pernyataan untuk mengikhlaskannya.

Para korban sejauh ini hanya membuat surat tanda kehilangan.

Manik mengatakan, saat ini pihaknya telah memeriksa CCTV Grand Metropolitan Bekasi, lokasi kasus itu.

Selain memeriksa CCTV, ia juga sudah memeriksa 10 orang ibu-ibu yang kala itu diajak oleh penipu itu.

Setelah memerikaa CCTV mal, ia mengatakan, selanjutnya akan memeriksa CCTV yang ada di kawasan rumah korban.

4. Polisi sebut penipu cerdik

Manik mengakui aksi penipu ini cerdik. Dia bisa berhasil mengelabui perkumpulan ibu-ibu itu.

Bahkan, ia juga paham dengan area CCTV mall. Agar tidak terlihat jelas oleh CCTV, ia menutup wajahnya dengan mengenakan kerudung.

Pelaku juga kerap membalikkan badan ketika melihat ada CCTV.

"Waktu saya buka CCTV-nya, tapi memang cerdik pelakunya, pada saat pakai kerudung, pas tahu CCTV dia (pelaku) balik kanan. Jadi jarak jauh (CCTV dengan pelaku) 15 hingga 20 meter kan belum tersorot itu," kata Manik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/05/09163391/penipuan-ibu-ibu-hingga-rugi-rp-70-juta-di-bekasi-modus-ajakan-shooting

Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke