Salin Artikel

Pengusaha Kayu: Pohon Mahoni Semakin Tua, Makin Mahal

Pohon-pohon tersebut terdiri berbagai macam jenis, salah satunya mahoni.

Pengusaha kayu di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Hasan mengatakan, pohon mahoni yang ditebang memiliki kualitas baik.

Bahkan, kayu jenis pohon tersebut memiliki harga yang relatif tinggi.

"Kita tidak main kayu berkelas gitu. Kita main murah aja kayu jenis sengon gitu. Cuma mahoni itu ada kelas kelasnya. Diameter 60 sentimeter sampai Rp 4 juta per kubik. Kalau di bawah diameter 60 senti bisa Rp 2,8 juta," kata Hasan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Menurut Hasan, harga jenis kayu mahoni semakin tinggi jika usianya terbilang tua. Pasalnya, kata Hasan, kayu yang berusia tua memiliki kualitas yang baik.

"Kalau semakin tua semakin mahal. Cuma biasanya harga segitu sudah diproses seperti sudah ditebang dan segala macam. Kalau sama pohon itu ada rumusnya, satu pohon itu jadi berapa kubik," paparnya.

Bukan soal harga, proses kepemilikan kayu jenis tersebut harus memiliki izin karena keberadaanya yang tak bisa dimiliki di lahan pribadi.

"Lagi mahoni itu jenis kayu kehutanan yang dilindungi lah kasarnya. Menebang harus izin, kalau nggak salah Dinas Kehutanan. Sekalipun masyarakat menanam nebang harus izin," katanya.

Karena itulah tak banyak pengusaha kayu yang memproduksi jenis pohon tersebut.

"Termasuk saya nggak main karena ribetnya itu. Kalau pun ada pemeriksaan Dinas Kehutanan itu ada surat-suratnya," tutupnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah sebelumnya mengakui bahwa ada 191 pohon yang ditebang demi proyek revitalisasi sisi selatan Monas.

Menurut dia, penebangan pohon itu tak bisa dihindari.

Selain pohon yang ditebang, ada 85 pohon yang dipindahkan ke sisi barat dan timur kawasan Monas demi proyek itu.

Kepala Seksi Informasi Unit Pengelola Teknis (UPT) Monas Irfal Guci menyatakan hal serupa. Irfan berujar, 191 pohon ditebang karena terlalu besar.

Irfal berujar, ada banyak jenis pohon yang ditebang. Beberapa di antaranya merupakan pohon buah. 

"Banyak pohonnya, ada jati satu, kemudian ada trembesi, ada mahoni, ada juga pohon buah," ucapnya.

Saefullah mengaku tidak mengetahui keberadaan 191 pohon yang ditebang. Dia hanya memastikan, batang 191 pohon yang ditebang itu tidak dijual.

Dia meyakini bahwa batang-batang pohon itu tidak memiliki nilai rupiah.

"Oh enggak, enggak (dijual). Saya yakin enggak ada nilainya," ujar Saefullah.

Revitalisasi sisi selatan kawasan Monas pertama kali menjadi sorotan karena adanya penebangan sejumlah pohon demi proyek tersebut.

Sejumlah pihak mengkritik keputusan Pemprov DKI yang mengorbankan pohon-pohon di sana untuk membangun plaza.

Arsitek pemenang sayembara desain kawasan Monas Deddy Wahjudi mengatakan, revitalisasi sisi selatan kawasan Monas tidak harus menebang pohon.

Dalam desain yang dia buat, pohon-pohon di sisi selatan Monas tetap dipertahankan. Dia mengusulkan, pohon-pohon tersebut dikonservasi di antara plaza yang dibangun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/07/16494031/pengusaha-kayu-pohon-mahoni-semakin-tua-makin-mahal

Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke