Salin Artikel

Relokasi Lenggang Jakarta dari Monas ke Gambir Masih Dikaji

Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (DPPUKM) DKI Jakarta Elizabeth Ratu Rante Allo, mengatakan di Jakarta, Minggu (9/2/2020), bahwa relokasi tersebut masih dikaji karena pertimbangan lokasi dan kapasitas.

"Belum final (pindah ke Gambir), karena di ujung sana itu terlalu jauh (dari lalu lalang orang) dan kecil kapasitasnya dan menata ini kan butuh ruang," kata Ratu.

Ratu mengatakan pihaknya enggan berandai-andai untuk memberikan opsi jika nantinya kawasan yang dipersiapkan di dekat Stasiun Gambir, tidak mencukupi untuk menampung pedagang yang direvitalisasi.

"Saya gak mau berandai-andai, kami kan harus duduk bareng semuanya dari awal, kalau memang gak mungkin jangan coba-coba. Kami carikan alternatif lain. Disebar ke lokasi sementara (loksem) mungkin saja, itu opsi terjelek. Tapi kami harap masih di kawasan Monas," kata Ratu.

Untuk kawasan Gambir yang kemungkinan akan dibuat loksem atau pujasera, kata Ratu, para pedagang mengharapkan banyak pengunjung datang. Lokasi yang berdekatan dengan pintu masuk dipertimbangkan dalam relokasi.

"Kalau kejauhan, siapa yang akan datang, karena kan dagang itu mengharapkan omzet pelanggan. Sama seperti di Kota Tua, ada lokasi binaan (lokbin) di sana, tapi pedagang malah ke luar ke Taman Fatahillah karena tidak ada yang datang ke situ. Gak jauh sebenarnya, kami sudah ukur jarak sekitar 280 meterlah. Karenanya kami harus rekayasa lalu lintasnya agar lokbin bisa hidup," kata Ratu.

Kendati demikian, Ratu menyampaikan pihaknya telah memberi pengarahan pada para pedagang agar bersiap untuk keperluan relokasi, meski belum secara formal disosialisasikan pada para pedagang.

"Belum secara formal. Kami tunggu rencana besarnya dari Dinas Cipta Karya. Saya tegaskan ruang. Saya bilang ke Citata, beri saya kepastian kapan lampu hijaunya, agar saya beri ancang-ancang juga untuk persiapkan binaan saya," kata Ratu.

Saat ini, di Lenggang Jakarta tercatat ada 339 pelaku usaha. Lokasi Lenggang Jakarta saat terletak di sisi selatan Monas. Kontrak selama lima tahun dengan Sosro juga sudah diakhiri oleh DPPUKM sejak 2 Februari 2020.

Para pedagang tersebut, dipastikan bakal dipindah ke sisi timur Monas atau dekat Stasiun Gambir menyusul proyek revitalisasi yang saat ini dikerjakan Pemprov DKI Jakarta.

Selama ini, skema usaha pedagang di sana membayar iuran sebesar Rp350.000 per bulan. Tidak hanya makanan dan minuman, jenis pelaku UMKM di sana juga menjajakan kerajinan tangan, busana, cindera mata dan sebagainya.

Ratusan pedagang kuliner di Lenggang Jakarta dan parkiran IRTI di sisi selatan Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat bakal dibongkar. Hal itu diungkapkan oleh pemenang sayembara revitalisasi Monas, Prinsipal LABO Architects Deddy Wahjudi.

Saat dihubungi, Deddy mengatakan dalam konsep yang dibuat Lenggang Jakarta akan dipindah di kawasan timur Monas atau berdekatan dengan Stasiun Gambir. Pemindahannya dianggap penting karena selama ini Stasiun Gambir seperti bagian terpisahkan dari Taman Medan Merdeka, padahal masih berada di satu kawasan yang sama.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/09/22174921/relokasi-lenggang-jakarta-dari-monas-ke-gambir-masih-dikaji

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke