JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa bangunan sekolah roboh kembali terjadi di DKI Jakarta.
Kali ini atap delapan kelas di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 24, Cilangkap, Jakarta Timur yang roboh.
Kepala SMKN 24 Jakarta Tri Eriyani mengatakan, terdapat delapan bangunan kelas yang rusak berat. Diduga bangunan itu rusak karena terdampak cuaca buruk pada Jumat (21/2/2020) pukul 02.45 WIB.
"Kejadian tadi pagi pukul 02.45 WIB petugas malam melaporkan ke kami ada atap kelas roboh, di atas ruang teori SJ. Kelas ada delapan yang kena, yang terdampak sembilan kelas," ucap Tri di lokasi, Jumat.
Delapan kelas itu berada di lantai dua salah satu bangunan sekolah. Di lantai dua bangunan itu terdapat 17 ruang kelas, sehingga kelas-kelas tersebut tidak bisa digunakan.
Baru direhab tahun 2018
Fakta cukup mengejutkan adalah atap yang roboh itu bangunan ruang kelas baru direhabilitasi pada 2018 lalu.
Terkait hal itu, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengaku turut prihatin dan menyayangkan musibah ini.
"Kenapa rehab di tahun 2018, hujan tidak terlalu besar kok bisa runtuh seperti ini? Ketika kejadiannya siang hari, anak-anak sedang belajar, seperti apa nanti korban-korbannya. Kita masih bersyukur kejadiannya jam 02.45 di malam hari," kata Anwar.
Akan diusut
Anwar menambahkan, pihaknya akan menginvestigasi penyebab bangunan itu bisa rusak berat.
"Di sini perlu pengawasan yang lebih intens untuk menghadapi masalah ini. Sesuai kewenangan yang diberikan Pak Gubernur, di tingkat kota, saya memanggil inspektur kota membantu supaya dilakukan investigasi," ujarnya.
DPRD cium indikasi kecurangan
Kejadian ini pun tak luput dari perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengendus indikasi kecurangan dalam rehabilitasi bangunan itu.
Ia menduga banyak spesifikasi bahan yang kualitasnya diturunkan sehingga bangunan yang berdiri pun kurang kokoh.
"Saya pribadi sih lihat indikasinya banyak spek yang diturunin ya. Karena enggak mungkin kalau sudah diajukan dengan anggaran besar, kalau spek bagus juga kan enggak mungkin cepat roboh, gitu," jelas Ima.
Atas kejadian ini Komisi E DPRD DKI Jakarta akan memanggil Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk diminta keterangannya terkait kejadian ini.
"Makanya nanti kami mau panggil. Kami minta Disdik untuk panggil kontraktornya beserta dengan konsultannya," ungkap politisi PDI-Perjuangan ini.
Dorong dibawa ke jalur hukum
Tak sampai di situ, Ima juga mendorong agar peristiwa robohnya atap SMKN 24 dibawa ke jalur hukum.
Ia telah meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk melaporkan data lengkap kontraktor dan anggaran yang dipakai untuk rehabilitasi pada tahun 2018 lalu.
"Jadi aku sudah cek, ternyata itu rehab tahun 2018. Nah kita mintakan tadi dari Dinas Pendidikan ngasih tahu siapa kontraktornya. Ya kemungkinan kita dari Komisi E sudah sarankan diselesaikan kalau bisa melalui jalur hukum gitu," ungkapnya.
Menurut dia peristiwa semacam itu harus dibawa ke ranah hukum agar ada efek jera.
Apalagi sebelumnya kanopi di SDN 10 dan 12 Kembangan Utara, Jakarta Barat juga roboh, beberapa waktu lalu.
"Jadi untuk Disdik tadi saya juga sudah sampaikan di grup, jangan sampai ini kita kan baru merancang yang di 2020 yang rehab-rehab ini kan, jangan sampai ada kejadian seperti ini. Harus pakai jalur hukum biar jera," tutur Ima.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/22/08183471/robohnya-atap-smkn-24-antara-cuaca-buruk-dan-indikasi-kecurangan-saat