Menurut CSR Specialist Kompas Gramedia (KG), Teguh Azmi Pamungkas, ketiga Bank Sampah tersebut merupakan program pengembangan di “ekosistem” Kampung Koran, yang merupakan program kolaborasi CSR antara KG dan Salam Rancage.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (22/2/2010), disebutkan selain inisiasi dan pendampingan tiga Bank Sampah, sebelumnya Kampung Koran juga telah mengembangkan program kreasi daur ulang (recycle) kertas koran bekas menjadi aneka produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi.
Diinisiasi sejak 20 Februari 2016, tiga unit Bank Sampah Kampung Koran telah melibatkan sebanyak 257 nasabah.
Mereka aktif berkontribusi mengurangi sampah lingkungan dengan menabungkannya di Bank Sampah pada hari Rabu pertama dan Rabu Ketiga setiap bulannya.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap 21 Februari, Corporate Communication KG bersama pengurus ketiga Bank Sampah menyelenggarakan acara “Sharing dan Apresiasi Bank Sampah”. Acara ini dilaksanakan di tiga titik Bank Sampah pada 19 dan 20 Februari 2020.
Pada acara Sharing dan Apresiasi Bank Sampah yang digelar di RW 14 pada 19 Februari 2020, Lurah Grogol Utara hadir dan mengapresiasi positif peran Bank Sampah Kampung Koran terhadap lingkungan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada segenap pegiat Bank Sampah, juga kepada Kompas Gramedia, yang telah berkontribusi dalam perbaikan lingkungan di wilayah ini," katanya.
Lurah Grogol Utara berharap, nantinya setiap RW lain juga bisa punya Bank Sampah masing-masing. Hal ini mengingat, kapasitas Bantargebang untuk menampung sampah dari Jakarta hanya tinggal dua tahun lagi.
Acara “Sharing dan Apresiasi Bank Sampah” diadakan secara periodik untuk memberikan penghargaan kepada para pengurus dan nasabah Bank Sampah yang telah konsisten berkontribusi dalam gerakan penyelamatan lingkungan melalui medium Bank Sampah.
Lebih jauh lagi, acara ini juga diharapkan dapat memotivasi warga lain untuk turut berpartisipasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/22/14392491/bank-sampah-kampung-koran-mampu-reduksi-35-ton-sampah-dki-jakarta