Salah seorang warga Kampung Melayu, Jakarta Timur yang wafat pada hari ini terpaksa disolatkan di kantor kelurahan karena musholla yang dekat dengan rumah almarhumah terendam banjir.
Pantauan Kompas.com pada Minggu siang di kantor Kelurahan Kampung Melayu, tampak beberapa petugas sedang menggelar sajadah untuk persiapan shalat jenazah.
"Ada warga satu orang ibu-ibu sudah 70 tahun memang, meninggal. Tapi enggak bisa disolatkan karena musholla Baitul Khoir di RW 008, dekat rumah beliau, itu masih banjir," ujar Anggota Dewan Kota Jakarta Timur Amin Agustin saat dijumpai di lokasi.
Amin menjelaskan, satu warga perempuan lansia dari RW 008 Kampung Melayu ini meninggal bukan karena terjebak banjir tetapi memang sudah sakit.
"Ibunya memang sudah sakit-sakitan. Tapi kita, warga langsung mutusin buat menyolatkan jenazah dzuhur nanti di Kantor Kelurahan Kampung Melayu ini," ujar Amin.
Amin menejelaskan kantor Kelurahan Kampung Melayu ini juga sering dijadikan tempat mengungsi sementara dan kebutuhan mendesak lainnya seperti solat jenazah ketika banjir.
Setelah menggelar sajadah, Amin juga menjelaskan kejadian banjir yang masuk tiba-tiba ke pemukiman warga, Minggu (23/2/2020).
"Semalam datangnya banjir mendadak sehingga enggak keburu ada pemberitahuan dari masjid. Tapi alhamdulillah warga sekarang kesadaran buat ngungsinya sudah tinggi. Jadi banjir masih cetek, mereka langsung ke masjid atau ke tempat pengungsian lain. Jadi proses evakuasi juga cepat, termasuk keluarga dari warga yang meninggal," ujar Amin.
Dari pantauan Kompas.com, meskipun banjir di Musholla Baitul Khoir sudah surut sekitar pukul 10.00 WIB, namun keadaan musholla masih belum bisa dipakai beribadah karena masih lembab dan belum bersih sepenuhnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/23/13414951/satu-jenazah-di-kampung-melayu-disolatkan-di-kantor-lurah-karena-masjid