Salin Artikel

Ketua DPRD DKI Marah Lihat Trotoar yang Direvitalisasi Dibongkar karena Tak Ada Bak Kontrol

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmuda langsung meninjau ke lokasi.

Saat Prasetio tiba di lokasi, genangan air sudah tidak tampak lagi. Namun, sejumlah petugas Dinas Sumber Daya Air (DSDA) tampak masih sibuk membongkar trotoar di depan LBH Jakarta yang baru saja direvitalisasi Pemprov DKI.

Adapun pembongkaran trotoar dilakukan lantaran tidak adanya katup pembuka bak kontrol saluran air yang berada tepat di bawah pedestrian itu.

Akibat sulitnya membuka saluran itu, petugas DSDA akhirnya membongkar paksa bak kontrok menggunakan bor breaker.

Melihat sulitnya petugas membuka bak kontrol itu, politisi PDI-P ini langsung mengkritik Gubernur DKI Anies Baswedan.

Ia menyebut, revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Diponegoro ini tidak saling bersinergi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Di sini terjadi mampet, karena apa? Sudah ditutup jalan ini nih. Di sini antara Bina Marga dengan SDA tidak koordinasi," ucap Prasetio, Minggu, seperti dikutip Tribun Jakarta.

Prasetio makin marah melihat banyaknya puing sisa proyek revitalisasi yang ternyata dibuang di saluran air di bawah trotoar itu.

Ia menyebut, proyek revitalisasi trotoar yang selama ini dilakukan Pemprov DKI hanya bagus di luar saja.

"Di situ tadi ada bekas kastin-kastin yang tidak diangkat. Jadi kelihatan luarnya saja bagus, tapi dalamnya hancur," ujarnya.

"Ini bukannya jadi bak malah merusak," tambahnya.

Prasetio menyebut, pihaknya juga menemukan tidak adanya katup pembuka bak kontrol saluran air di lima lokasi berbeda saat melakukan peninjauan.

"Kalau mau lebarin trotoar silahkan saja, tapi jangan sampai menutup bak kontrol yang ada di perumahan-perumahan masyarakat yang ada di sekitar Menteng dong," kata Prasetio.

Sebelumnya, sebanyak 55 rukun warga (RW) di Jakarta terendam banjir. RW yang terendam banjir tersebar di 36 kelurahan di 23 kecamatan.

Menurut BPBD Jakarta, banjir disebabkan curah hujan tinggi, luapan Kali Ciliwung, luapan Kali Item, luapan Kali Sunter, dan luapan Kali Semongol.

Ketinggian air banjir di 55 RW yang terendam beragam, mulai dari 5 sentimeter sampai 120 sentimeter.

Banjir juga sempat merendam 10 ruas jalan. Salah satunya di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Imbasnya, para pengendara motor nekat masuk jalan Tol Wiyoto Wiyono.

Genangan air di ruas jalan mengganggu operasional Transjakarta di sejumlah rute. Begitu pula dengan operasional Commuter Line.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya terpaksa melakukan pemadaman aliran listrik akibat banjir. Sebanyak 308 gardu listrik terdampak. (Dionisius Arya Bima Suci)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Kawasan Elit Menteng Kebanjiran Imbas Revitalisasi Trotoar, Ketua DPRD DKI: Bagus di Luar Doang."

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/24/09482291/ketua-dprd-dki-marah-lihat-trotoar-yang-direvitalisasi-dibongkar-karena

Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke