Salin Artikel

Upaya Instansi Tangkal Corona di Tangsel, Minta Sekolah Dibersihkan hingga Mendata Tenaga Asing

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan melalui berbagai Dinas terkait mewaspadai penyebaran virus corona yang telah mewabah beberapa hari terakhir ini.

Puncaknya, saat Presiden RI Joko Widodo mengumumkan adanya dua warga Depok, terkonformasi covid-19.

Pemkot Tangsel melalui Dinas Kesehatan membuat ruang isolasi transit di Rumah Sakit Umum (RSU) untuk menangani jika adanya warga yang terindikasi virus corona.

Upaya pencegahan kian dimaksimalkan setelah satu orang dalam pemantauan. Saat ini orang tersebut sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Permata Pamulang.

Pemantauan terhadap pasien tersebut dilakukan karena memiliki riwayat bepergian ke Malaysia pada 20 Februari 2020, lalu.

"Yang (Dipantau) di RS Permata, kami lakukan pemantauan karena riwayatnya yang bersangkutan baru pulang dari Malaysia," kata Kepala Dinkes Tangsel, Deden Deni di Pemkot Tangsel, Selasa (3/3/2020).

Menurut Deden, pemantauan terhadap pasien itu dilakukan sesuai standar operasional prosedur yang telah dibuatnya sejak awal tahun 2020 lalu.

Karena itu pasien tersebut akan dipantau dalam waktu sampai dengan 14 hari kedepan.

"Dia pulang dari Malaysia sejak tanggal 20 Februari kalau tidak salah," katanya.

Pindah ke RSU

Pasien tersebut telah diperiksa di Rumah Sakit Permata Pamulang yang hasilnya telah dikirimkan ke Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulastri Suroso.

Deden menyebut, hasilnya tidak indikasi pasien itu mengalami penyebaran virus corona.

"Dia juga punya riwayat bronkitis, tapi dia khawatir karena dia baru pulang dari Malaysia, kami sudah konsultasi ke RS Saroso," katanya.

Untuk lebih mudah dalam melakukan pemantauan dan penanganan, rencananya pasien akan di pindah ke RSU Tangsel.

"Pasien akan di pindah ke RSU Tangsel agar kita lebih mudah memeriksanya, katanya.

Sekolah dibersihkan

Upaya pencegahan virus corona juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan yang memantau beberapa sekolah di wilayahnya.

Salah satunya sekolah swasta di kawasan Perigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (4/3/2020), kemarin.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Taryono mengimbau langkah tersebut diharapkan dapat ditiru dengan sekolah-sekolah lainnya, khususnya yang barada di wilayah Tangerang Selatan.

"Justru kami mengimbau kepada semua sekolah agar upaya-upaya maksimal terhadap pencegahan ini termasuk ada kebersihan total sekolah kemudian disiapkan hand sanitizer di sekolah," ucapnya.

Dengan begitu, kata Taryono, para siswa yang datang ke sekolah dapat melalui rangkaian pengecekan kesehatan sebelum mengikuti proses belajar mengajar.

"Anak yang pertama datang di sekolah disambut dengan cuci tangan menggunakan hand sanitizer itu," paparnya.

Imbauan tersebut disampaikan setelah Taryono melihat sekolah yang ditinjaunya sudah melakukan pencegahan dengan pembersihan dengan penyemprotan disinfektan.

Selama adanya pembersihan tersebut sekolah meliburkan para pelajar dari SD, SMP dan SMA sejak Selasa (3/3/2050).

"Yang pertama bahwa mewaspadai adanya corona virus maka sekolah ini lakukan disinspektan secara penuh, itu upaya maksimal, selama satu minggu maka anak (pelajar) diliburkan," kata Taryono.

Disnaker Tangsel data tenaga asing

Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan juga melakukan pencegahan virus corona.

Salah satunya dengan mendata tenaga kerja asing (TKA) yang berada di beberapa perusaaan di wilayah Tangsel.

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnaker Tangsel, Dadang Usman mengatakan, sedikitnya ada 298 TKA yang terdata oleh Disnaker Tangerang Selatan.

"Untuk jumlah tenaga kerja asing sebanyak 298 di Tangerang Selatan. Itu dari 29 negara, " kata Dadang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Namun, Dadang belum menyebutkan ada berapa yang jumlah perusahaan yang ditempati sebanyak 298 TKA tersebut.

"Untuk rincian (perusahaan) harus bersurat. Tapi yang pasti lokasi kerja di Kota Tangerang Selatan," katanya.

Dari jumlah 298 TKA di Tangerang Selatan, paling banyak pada negera Inggris dengan total 92 orang.

Sedangkan Filipina 55, Australia 23, Amarika Serikat, India dan Jerman masing-masingnya 15 orang TKA.

Sementara Korea Selatan 14, China 11, Singapura 8, Jepang, Kanada dan Malaysia ada 7 orang.

Untuk Irlandia 6 orang, Taiwan 3, Afrika Selatan, Belgia, Kenya, New Zealand dan Tajikistan masing-masing ada 2 orang.

Sisa dari negara lainnya masing-masingnya hanya 1 TKA.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/05/08394491/upaya-instansi-tangkal-corona-di-tangsel-minta-sekolah-dibersihkan-hingga

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke