Salin Artikel

Transjakarta Prioritaskan Tenaga Medis, Bisa Naik Bus Tanpa Antre

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta memberi perlakuan khusus bagi tenaga medis di DKI Jakarta sebagai penumpang. 

Sebagai bentuk apresiasi, mereka memberikan prioritas kepada para tenaga medis yang ingin berangkat kerja atau pulang menggunakan layanan bus Transjakarta tanpa harus mengantre.

"Juga memprioritaskan keberangkatan seluruh petugas kesehatan di wilayah DKI yang menggunakan layanan kami dengan menunjukkan kartu identitas tempat bekerja kepada petugas di lapangan," ucap Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis, Rabu (25/3/2020).

Bila petugas medis menggunakan pakaian bebas, tinggal menunjukkan kartu pengenal di tempat kerja kepada petugas halte agar diberikan jalur khusus.

Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, sejak hari Selasa (24/3/2020) lalu Transjakarta meniadakan seluruh transaksi tunai maupun debit, mulai dari top-up hingga pembelian kartu di seluruh wilayah operasional.

Pemberlakuan tersebut merujuk pada Keputusan Gubernur Nomor 337 Tahun 2020 terkait status tanggap darurat bencana wabah Covid-19.

Oleh karena itu, PT Transjakarta mengimbau masyarakat untuk menyiapkan uang yang cukup dalam kartu uang elektronik.

"Ini berarti seluruh pelanggan diwajibkan untuk memastikan memiliki kartu uang elektronik dengan saldo yang memadai ketika sampai di halte," kata Nadia.

Kebijakan tersebut diambil guna memutus salah satu faktor penyebab penularan virus corona, baik bagi pelanggan maupun karyawan yang bertugas. 

Sebelum ini, pihak Transjakarta juga sudah melakukan beberapa langkah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.

Di antaranya mengoperasikan armada dan melakukan layanan di seluruh koridor dan di luar koridor seperti angkutan pengumpan (feeder), mikrotrans, royaltrans, layanan perbatasan, layanan rusun, layanan khusus dan layanan wisata ditiadakan, begitu juga layanan AMARI (Angkutan Malam Hari).

Waktu operasional juga dibatasi mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/25/13354301/transjakarta-prioritaskan-tenaga-medis-bisa-naik-bus-tanpa-antre

Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke