Salin Artikel

[POPULER JABODETABEK] 112 Pasien Corona Tak Diisolasi di RS dan Cara Merawatnya | 50 Tenaga Medis Tertular Covid-19

Mereka yang diwajibkan isolasi mandiri di rumah ini adalah mereka yang memiliki gejala ringan.

Sehingga untuk mengurangi kapasitas rumah sakit di Jakarta yang kian banyak menampung pasien, mereka diminta melakukan perawatan mandiri.

Berita soal perawatan mandiri pasien corona yang tak diisolasi di rumah sakit ini menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang Kamis (27/3/2020).

Selain itu, informasi lainnya yang masih diikuti pembaca masih seputar penanganan Covid-19.

Jika Anda terlewat informasi penting yang terjadi kemarin, berikut ringkasan empat berita populer Megapolitan Kompas.com:

1. Pasien corona tak diisolasi di rumah sakit, lakukan perawatan mandiri

Pasien positif virus Corona (Covid-19) di DKI Jakarta terus bertambah. Dikutip dari situs corona.jakarta.go.id, hingga Kamis (26/3/2020) pada pukul 08.00 WIB, pasien positif di DKI 472 orang.

Sebanyak 290 orang dirawat di rumah sakit, sedangkan 27 orang sembuh dan 43 orang meninggal.

Sementara 112 pasien positif melakukan isolasi mandiri di rumah. Jumlah pasien isolasi mandiri ini terbilang cukup banyak.

Mengapa pasien positif tersebut tak dirawat di rumah sakit?

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, tidak semua pasien yang positif harus diisolasi di rumah sakit (RS).

"Kasus positif yang kita temukan akan semakin meningkat, tapi tidak berarti semua kasus positif harus diisolasi di RS. Ada beberapa kasus tanpa gejala yang akan kita isolasi di rumahnya, secara mandiri," ujar Yuri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Salah satu alasannya agar jumlah pasien di rumah sakit tidak membeludak.
"Kenapa tujuannya mereka (mengisolasi diri) di rumah saja? Ya kalau gejalanya minimal, ya supaya rumah sakitnya enggak penuh," lanjutnya.

Kata 'penuh' yang dimaksud Yuri juga bukan hanya merujuk pada jumlah pasien positif corona yang dirawat di rumah sakit tersebut, melainkan juga keluarga pasien yang datang untuk menjenguk.

Kondisi itu membuat jumlah orang di rumah sakit semakin banyak.

Alasan lainnya, isolasi diri di rumah masing-masing membantu mencegah penularan virus ke orang lain.

"Ini dalam rangka pengendalian penyakit ini supaya lebih baik," ungkap Yuri.

Masyarakat pun diminta untuk melakukan isolasi diri secara mandiri jika hanya memiliki keluhan ringan setelah dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Baca selengkapnya di sini.

 

2. Sebaran kasus Covid-19 di Kota Tangerang

Kota Tangerang menjadi salah satu kota satelit Jakarta yang terdapat cukup banyak pasien terkait kasus Covid-19.

Berdasarkan data yang diunggah Pemerintah Kota Tangerang lewat situs tangerangkota.go.id/corona, tercatat 264 orang dengan pemantauan (ODP) dan 46 pasien dalam pengawasan (PDP).

Setidaknya ada 16 pasien positif dengan satu korban meninggal dunia. Sedangkan 15 pasien masih aktif dalam perawatan.

Baca selengkapnya persebaran data pasien Covid-19 per kelurahan di Kota Tangerang di sini.

3. Ada 50 tenaga medis di Jakarta yang tertular virus corona

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hingga saat ini, ada 50 tenaga medis di Jakarta yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

"Jumlah tenaga medis yang terpapar di Jakarta saja itu sampai 50 orang," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta yang disiarkan akun YouTube Pemprov DKI, Kamis (26/3/2020).

Anies berujar, 50 tenaga medis di Jakarta yang terpapar Covid-19 tersebar di 24 rumah sakit di Jakarta.

Dari total tersebut, dua orang di antaranya meninggal dunia.

"Ada dua yang meninggal," kata dia.

Anies menyampaikan, banyaknya tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 menunjukkan bahwa tenaga medis merupakan orang yang paling berisiko dalam menangani wabah ini.

"Garda terdepan di dalam menghadapi wabah Covid-19 ini adalah teman-teman tim medis. Mereka yang berada paling depan, bekerjanya paling keras, paling berat, dan risikonya paling besar," ucap Anies.

Baca selengkapnya di sini.

4. Foto Airin diapit Bima Arya dan Cellica jadi sorotan

Sebuah foto Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang berada di antara Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana viral di media sosial.

Foto tersebut diunggah oleh akun Instagram @cellicanurachadiana pada Selasa (3/3/2020).

Saat ini, Bima Arya dan Cellica dikabarkan positif Covid-19 dan sedang menjalani penanganan oleh tim medis.

Bima Arya terkonfirmasi setelah kepulangannya dari Azerbaijan dan Turki, sedangkan Cellica setelah menghadiri Musyawarah Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jawa Barat yang digelar di Swiss-Bellin Hotel, Kabupaten Karawang, pada 9 Maret 2020.

Meski telah melalui masa inkubasi dari pertemuan keduanya, Airin yang merasa khawatir turut melakukan cek kesehatan.

"Sudah tes (kesehatan) dan hasilnya sudah keluar, negatif. Tetapi kita tidak tahu, makanya tetap, bisa jadi kemarin kita negatif, hari ini kita positif, prinsipnya tetap hati-hati," kata Airin saat dikonfirmasi, Kamis (26/3/2020).

Menurut Airin, saat ini yang dapat dia lakukan yakni menjaga kebersihan dan mengikuti aturan pemerintah untuk menjaga jarak dengan seseorang.

Di samping melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan, Airin juga melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Baca selengkapnya di sini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/27/08021631/populer-jabodetabek-112-pasien-corona-tak-diisolasi-di-rs-dan-cara

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke