Salin Artikel

Jumlah Penumpang di Terminal Pulo Gebang Merosot akibat Pandemi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang menurun drastis akibat wabah Covid-19.

Wakil Ketua Regu Dinas Perhubungan Terminal Pulo Gebang Badman Harahap mengatakan bahwa jumlah penumpang mengalami penurunan lebih dari 50 persen dibanding hari normal.

"Karena Covid-19, virus corona, ini banyak turun drastis ya, penurunan (jumlah penumpang) lebih dari 50 persen dibanding hari biasa," kata Badman di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020).

Badman menjelaskan, pada hari ini saja hanya 539 penumpang yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang. Padahal, pada hari normal jumlah penumpang yang berangkat bisa mencapai 3.000 orang per harinya.

"Hari ini itu ada 39 bus yang berangkat dengan penumpang total 539 orang. Hari biasa itu ada 2.000 sampai 3.000 penumpang," ujar Badman.

Perlu diketahui, Presiden Joko Widodo saat ini tengah menyiapkan peraturan dan instruksi presiden untuk mengatur arus mudik Lebaran 2020.

Aturan serta instruksi presiden ini disiapkan untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru yang mengakibatkan penyakit Covid-19 di daerah tujuan mudik.

"Pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) sebagai dasar hukum pengaturan mudik Lebaran, Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, untuk mencegah persebaran Covid-19," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman dalam keterangannya, Senin.

Kendati demikian, pemerintah sebelumnya sudah gencar mengimbau masyarakat agar tidak mudik selama pandemi Covid-19.

Adapun hingga Senin (20/3/2020), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia, yakni 1.414 kasus.

Dari jumlah tersebut, 75 pasien dinyatakan sembuh dan 122 pasien meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/30/15522221/jumlah-penumpang-di-terminal-pulo-gebang-merosot-akibat-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke